BNNP Sulut
Narkoba Menyasar Anak-anak, Ini Imbauan BNNP Sulut
Narkoba Menyasar Anak-anak, Badan Narkotika Nasional Provinsi atau BNNP Sulawesi Utara Berikan Imbauan.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Narkotika Nasional Provinsi ( BNNP ) Sulawesi Utara memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk berperang melawan narkoba.
Melihat kasus narkoba yang menyasar anak-anak, Koodinator Bidang Rehabilitasi BNNP Sulut dr Reine Wowiling meminta kepada orang tua harus lebih perhatian kepada anak-anak.
"Orang tua jangan berpikir biasa jika anak-anak ada diluar, ternyata kita tidak tau pergaulan seperti apa,"ujarnya Kamis (17/11/2022).
Sementara itu kepada seluruh anak-anak di Sulawesi Utara agar tetap memikirkan masa depannya.
"Berpikirlah kedepan, jangan sampai kita rusak karena narkoba,"jelasnya.
Berdasarkan data yang diterima Tribun Manado sudah ada 32 anak yang tengah menjalani rehabilitasi setelah menggunakan narkoba.
Hal itupun belum secara keseluruhan. Masih banyak anak lain-lain yang perlu diselamatkan akibat terjerat narkoba.
Koodinator Bidang Rehabilitasi BNNP Sulut dr Reine Wowiling menjelaskan fenomena pengguna sama dengan fenomena gunung es yang kelihatan sedikit diluar, padahal masih banyak yang terjangkau.
"Sejak tahun 2013, paling banyak kami memiliki klien anak, apalagi di kota Manado banyak sekali yang menggunakan narkoba karena sifat coba pakai,"jelasnya.
Bahkan menurutnya, BNNP pernah menemukan anak usia 9 tahun sudah menggunakan narkoba.
"Jadi mari kita jangan tutup mata, dan tidak menganggap remeh soal narkoba, apalagi kalau tidak langsung dicegah bisa berkepanjangan hingga berujung kematian, atau minimal dia menjadi anak yang tidak bisa sekolah akibat menderita penyakit kejiwaan,"jelasnya.
dr Reine mengatakan dari hasil pemeriksaan, anak-anak paling sering menggunakan jenis lem ehabond, kemudian pil dari berbagai macam pil yang digabung menjadi satu dan konsumsi, obat antimo, komix, dan obat flu yang efek samping dan dicampur.
"Bahkan ada anak yang sudah coba-coba mencampur menggunakan minuman keras, atau minuman soda tertentu yang sudah diaduk, kemudian di konsumsi,"jelasnya.
Sebelumnya, dr Reine menjelaskan sepanjang dari bulan Januari sampai November terdapat 32 anak yang tengah menjalani rehabilitasi setelah menggunakan narkoba.
"Rehabilitasi terdapat 2 macam, sifatnya terlibat hukum dan sukarela, untuk rehabilitasi yang terlibat dengan hukum klien anak belum ada, tapi yang secara sukarela baik yang dirujuk langsung oleh keluarga atau dibawa oleh pemerintah sudah ada 32 anak,"jelasnya.