Perang Rusia Vs Ukraina
Pidato Zelensky di KTT G20, Dijawab Rusia dengan Serangan Rudal ke Ukraina
Ledakan kembali terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Selasa (15/11/2022).Ledakan terjadi di Kyiv sekitar 45 menit
TRIBUNMANADO.CO.ID, UKRAINA - Ledakan kembali terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Selasa (15/11/2022).
Ledakan terjadi di Kyiv sekitar 45 menit setelah sirene serangan udara dibunyikan.
Dikutip dari CNN, seorang pejabat di Ukraina mengatakan, serangan ini sebagai bentuk tanggapan Rusia atas pidato Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di KTT G20 Bali.

"Rusia menanggapi pidato kuat Zelensky di #G20 dengan serangan rudal baru," kata Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak melalu Twitternya.
Sebelumnya, Zelensky menguraikan 10 poin rencana perdamaian untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.
Viacheslav Chaus, kepala administrasi militer regional Chernihiv, yang terletak di timur laut Kyiv, mengatakan bahwa "pasukan pertahanan udara sedang bekerja" di wilayah tersebut.
Baca juga: Manchester United tak Terima Pernyataan Terbuka Cristiano Ronaldo yang Menyudutkan Petinggi Klub
Baca juga: Sekjen PDIP Sebut Patut Dicurigai Jika Anies Baswedan dan Gibran Bicara Politik saat Bertemu
Chaus memperingatkan di saluran Telegramnya: "Dalam hal apa pun Anda tidak boleh memposting foto dan video serangan, pekerjaan pasukan pertahanan udara, pengerahan dan pergerakan pasukan!!!"
"Serangan rudal terus berlanjut. Tetap di tempat penampungan atau di tempat yang aman," tambahnya.
Pidato Zelensky di KTT G20 Bali
Iklan untuk Anda: Polri Temukan CCTV yang Akan Ungkap Kasus Kematian Brigadir J
Advertisement by
Dalam acara KTT G20 Bali, Zelensky mengatakan di hadapan para pemimpin dunia bahwa perang Rusia harus diakhiri sekarang juga.
Zelensky juga meminta untuk perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian yang segera berakhir.
"Saya yakin sekaranglah saatnya perang destruktif Rusia harus dan dapat dihentikan," kata Zelensky, dilansir BBC melalui AFP.
Zelensky menguraikan sejumlah strategi, termasuk memastikan keamanan nuklir dan pangan, mengakhiri permusuhan, dan pencegahan eskalasi.
Dia juga berulang kali menyebut para pemimpin sebagai "G19" - dengan tegas mengecualikan Rusia.