Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Brigadir J

Pakar Psikologi Forensik Sebut Brigadir J Korban Kekerasan Seksual, Putri Candrawathi Berdalih?

Pakar Psikologi Forensik sebut Brigadir J jadi korban kekerasan seksual, bukan Putri Candrawathi.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto Handout/AntaraNews
Kolase Foto mendiang Brigadir J semasa hidup dan Putri Candrawathi. Pakar Psikologi Sebut Brigadir J Korban Kekerasan Seksual. Putri Candrawathi Dicurigai Sedang Berdalih. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri memberikan analisisnya terkait serangan kubu Ferdy Sambo yang terus menuduh Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat sebagai pelaku kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Sebagaimana pihak Putri Candrawathi hingga kini masih menuntut keadilan atas dugaan aksi pelecehan yang dilakukan Brigadir J.

Analisis tajam pun disampaikan Reza Indragiri. Di mana, Reza justru melihat profil Brigadir J layak disebut sebagai korban kekerasan seksual, bukan Putri Candrawathi.

Reza Hutabarat menyampaikan analisis tersebut setelah melihat hasil persidangan dimana saksi-saksi dari ART Ferdy Sambo seolah menggiring opini bahwa Brigadir J berkepribadian ganda, temperamental, suka dunia gemerlap (dugem) hingga kerap minta dicarikan perempuan.

"Sebenarnya saya tidak yakin ada kekerasan seksual dalam kasus ini, tapi karena terus menerus dipaksa (kubu Ferdy Sambo) ada kekerasan seksual,

justru saya melihat kalau memang ada kekerasan seksual, korbannya Brigadir J," terang Reza Indragiri dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, TV One yang tayang di channel youtube, Senin (14/11/2022).

Potret Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. Isi Dakwaan Ferdy Sambo, Putri Sambo Minta Pak FS Jangan Hubungi Siapapun Usai Dilecehkan Brigadir J.
Potret Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. Isi Dakwaan Ferdy Sambo, Putri Sambo Minta Pak FS Jangan Hubungi Siapapun Usai Dilecehkan Brigadir J. (Kompas.com)

Reza lalu menguraikan bahwa julukan-julukan negatif yang diberikan para saksi untuki Brigadir J seperti kepribadian ganda, temperamental, suka dugem dan pencari perempuan itu justru lebih lekat sebagai ciri-ciri korban kekerasan seksual.

"Dalam kasus ini, ada satu orang yang mengklaim sebagai korban kekerasan seksual, yakni Putri Candrawathi.

Bandingkan tabiatnya dengan Yosua.

Siapa gerangan yang punya profil mendekati sebagai korban?," kata Reza.

Reza melihat kecil kemungkinan bahkan tidak ada profil korban kekerasan seksual yang melekat dalam diri Putri Candrawathi.

"Kecil kemungkinan, atau bahkan tidak ada, orang yang mengaku sebagai korban kekerasan seksual, lalu mengekspose dirinya ke hadapan publik. Dia perkenalkan dirinya, lalu dia sebut namanya," ujarnya.

Menurut Reza, sulit diterima akal, ketika korban kekerasan seksual justru resisten saat didatangai LPSK, lembaga yang akan memberi perlindungan kepada dia.

"Menurut saya (Putri Candrawathi) jauh dari korban kekerasan seksual," tegas Reza.

Sementara Brigadir J, sesuai pengakuan saksi ART Ferdy Sambo yang menyebut dia memiliki kepribadian ganda, temperamental hingga memiliki masalah dengan kehidupan seksual, menurut Reza justru profil itu yang mendekati sebagai korban, apalagi jika kekerasan itu dialami secara berulang kali.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved