Berita Heboh
Fakta Satu Keluarga di Kalideres Tewas, Diduga Ada Unsur Kesengajaan, Ini Hasil Pemeriksaan Lambung
Pasalnya setelah dilakukan penyelidikan, satu keluarga di Kalideres ini rupanya memiliki aset hingga miliaran rupiah.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat masih menyisakan misteri.
Pasalnya ditemukan kejanggalan dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres.
Dikutip dari Kompas.com, terdapat empat korban yang tewas diidentifikasi atas nama Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68).
Kemudian, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan terakhir adalah Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.
Dari hasil otopsi, menunjukkan bahwa tidak ada sisa sari-sari makanan dalam lambung keempat korban.
Meski penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat masih menjadi tanda tanya.
Namun kasus ini menyita perhatian publik.
Berikut ini deretan fakta kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres.

Janggal Kalau Meninggal karena Kelaparan
Satu keluarga yang tewas di Kalideres dinilai janggal jika tewas karena kelaparan.
Kini seorang pakar pun curiga dan menduga satu keluarga ini memang sengaja melaparkan diri hingga tewas.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang terdiri atas empat orang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore.
Diketahui, suami istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tak bernyawa dalam keadaan lambung kosong dan tak ditemukan makanan dan air minum di rumah tersebut.
Aneh Jika Kelaparan karena Mereka Miliki Aset Miliaran
Satu keluarga tewas di Kalideres semata-mata karena kelaparan dan tidak punya uang untuk makan adalah sangat tidak mungkin.
Pasalnya setelah dilakukan penyelidikan, keluarga ini rupanya memiliki aset hingga miliaran rupiah.
Hal ini diperkuat dengan adanya lemari es dengan empat pintu di rumah tersebut.
kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala juga berpendapat kalau satu keluarga ini bukan keluarga yang kekurangan.
Mereka tinggal di perumahan kelas menengah dan memiliki aset untuk dijual.

Diduga memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga empat anggota keluarga yang tewas tersebut memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.
“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022).
Selain itu, Adrianus Meliala justru menilai ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.
“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” ujarnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.
Artinya, ada pihak-pihak yang membuat mereka lapar dengan tidak memberi akses makanan.
Ada kemungkinan juga pihak yang lebih muda lebih aktif dan bisa saja sebagai pelaku.
“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.
Menurut Adrianus, skenario pelaparan semakin mungkin sebab ketika ada pihak yang mendorong kelaparan itu terjadi, barulah pihak ketiga mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu.
Adrianus juga punya dugaan kedua di balik kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres ini.
Dugaan ini menyangkut motif keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.
Hal ini lantaran tak ada saksi dan barang bukti yang kuat.
Tak ada bercak darah maupun tanda penganiayaan di tubuh para korban.
Namun, sejumlah kejanggalan ditemukan oleh pihak kepolisian di rumah tersebut.

Tidak Ditemukan Bahan Makanan di Rumah
Di rumah korban, tak ditemukan bahan makanan maupun air minum.
Penyidik pun kesulitan lantaran korban sangat tertutup dengan lingkungan.
Mengutip Kompas.com, polisi pun masih mencari tahu mengapa tidak ditemukan bahan makanan di rumah tersebut.
Namun, polisi menemukan ada struk belanjaan dan menu makanan di dalam rumah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kanit Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan.
Mengutip Kompas TV, polisi juga menemukan banyak bedak bayi yang baru dibeli berada di dalam rumah.
Padahal di rumah tersebut tidak ada usia balita.
Selain bedak bayi, polisi juga menemukan kapur barus.
"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar, Sabtu (12/11/2022).
Meski demikian, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut sengaja digunakan untuk menghilangkan bau jenazah.
Hal senada mengenai kapur barus juga diungkap oleh Ketua RT 7 RW 15, Asiung.
Asiung mengaku melihat semangkuk kapur barus di atas meja makan.
"Di meja itu ada kapur barus.
Kapur barusnya ada di dalam mangkok ditaruh di atas meja makan," katanya, Jumat (11/11/2022).
Tak hanya kapur barus, Asiung juga melihat lilin merah dan bedak.
"Saya lihat ada kapur barus, sebelahnya ada lilin warna merah. Di sebelahnya lagi ada bedak muka," katanya
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
Itulah Fakta Satu Keluarga di Kalideres Tewas, Diduga Ada Unsur Kesengajaan, Ini Hasil Pemeriksaan Lambung