Cerita Rakyat
Kisah Mamanua Jelajahi Likupang Minut Sulawesi Utara Menuju Khayangan Untuk Cari Bidadari
Legenda Tumetenden di Minahasa Utara rupanya memiliki kaitan dengan Likupang. Mamanua melewati Likupang untuk mencari bidadari.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Legenda Tumetenden tentang percintaan antara bidadari dan manusia ternyata punya kaitan dengan Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Likupang adalah satu dari lima daerah pariwisata super prioritas (DPSP) di Indonesia.
Diceritakan dalam legenda Tumetenden, Mamanua, si manusia dari Airmadidi berhasil menikahi Lumalundung, sang bidadari.
Keduanya tinggal di kaki Gunung Tamporok Airmadidi.
Buah cinta keduanya adalah seorang anak bernama Walansendow.
Namun persoalan kecil terjadi dan Lumalundung memilih kembali ke khayangan.
Kepada Mamanua ia berpesan, “saat anakku menangis mencariku, ajak dia berjalan melintasi hutan, sungai, dan gunung, dengan mengikuti arah matahari,”.
Mamanua pun mengikuti petunjuk itu, melewati hutan, sungai, gunung, dan lembah.
Perjalanan mereka berakhir di sebuah pantai biru dengan pasir putih.
Air pantai itu begitu jernih.
Hingga nampak jelas ikan-ikan serta tumbuhan laut.
Saat itulah, tiba-tiba muncul ikan pongkor.
Ikan tersebut menawarkan Mamanua tumpangan menuju ke khayangan untuk menjumpai Lumalundung.
Cerita itu hanyalah legenda.
Tapi keindahan alam Minut serta laut di Likupang benar benar nyata.