Putri Candrawathi Tertawa Dengar Kesaksian Brigadir Daden saat Sidang, Brigadir J Ingin Pacar Baru

Mereka didakwa melanggar pasal 340 subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau selama-lamanya penjara 20 tahun.

Curhat Brigadir J ke Brigadir J soal kemauan mencari pacar baru

Salah satu ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq alias Brigadir Daden dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Selasa (8/11/2022).

Brigadir Daden bersaksi kebersamaannya bersama Brigadir J.

Brigadir Daden menceritakan Brigadir J sempat curhat, tepatnya dua hari sebelum sang rekan ajudan tewas di Rudis Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pada 8 Juli lalu.

Brigadir J bercerita kepada Brigadir Daden saat mereka berada di Magelang.

Pada kesempatan itu, Brigadir Daden menceritakan momen terakhir dirinya bercerita dengan Brigadir J.

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ternyata sempat curhat telah jenuh bekerja menjadi ajudan Ferdy Sambo.

Brigadir Daden juga menjelaskan, bahwa Yosua mengaku tidak mengakui status sang pacar, yang belakangan ini disebut-sebut bernama Vera Simanjuntak.

Curhat tersebut terkait kehidupan Brigadir J sendiri. Yaitu soal kondisinya bekerja sebagai ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi hingga kisah asmaranya.

Keluhan tersebut diungkap Brigadir J dua hari sebelum terbunuh oleh komplotan eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Hal itu diungkap oleh Daden Miftahul Haq, rekan Brigadir J sebagai ajudan Ferdy Sambo.

Menurut Brigadir Daden, curhatan itu disampaikan Brigadir J saat di Magelang, Jawa Tengah pada 6 Juli 2022.

Saat itu, Daden mengungkapkan saat itu dirinya dan Brigadir J tengah dalam perjalanan mencari kue

dan nasi tumpeng untuk anniversary atau hari pernikahan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.