Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Misiyah Rani TKW di AS, Disayang Majikan Hingga Tak Boleh Pulang, Gajinya Sampai 1200 Dollar

Kali ini kisah TKW bernama Misiyah Rani atau disapa mba May yang bekerja menjadi asisten rumah tangga di Amerika.

Editor: Alpen Martinus
Capture YouTube Cerita UntungS
Kisah TKW Mbak May di Amerika Serikat yang sangat dipercayai Majikannya sehingga sudah seperti keluarga 

Singkat cerita akhirnya Mbak May dan Mas Wahyu menikah, prosesinya juga seperti adat Indonesia.

Walau dirinya bersama mas Wahyu berada di Amerika kedua keluarga saling bersilaturahmi di Indonesia,

"Keluarga mas Wahyu pergi ke rumah saya di Ponorogo, begitu juga sebaliknya keluarga saya ke Garut. Saya sudah menikah pada 2007, sekarang sudah 15 tahun kami menikah," ucapnya.

Diakui Mbak May, majikannya sangat berat berpisah dengan dirinya. bahkan majikannya yang perempuan miss Debbie sampai bilang dirinya ketika tua mau di momong oleh Mbak May.

"Bos aku sudah ngak kerja bilang may kalau aku sudah tua kamu yang momong, loh gimana saya bilang nanti kita sama-sama tua loh. saat ini saya sudah berumur 52 tahun majikan saya 55 tahun. terus tertawa," ucapnya.

Melihat kedekatan ART dengan majikannya tersebut Fenita Arie istri dari Arie Untung penasaran. Tips apa yang dilakukan agar mendapat kepercayaan seperti itu.

Menurut May, dirinya tidak memiliki tips yang muluk-muluk, pertama bekerja itu harus jujur.

"kedua sebelum majikan berpikir sebelum menyuruh, kita harus punya inisitif. Jangan nglunjak, kamu walaupun kamu disayang bagaimanapun sama majikan, kamau jangan ngelunjak, sebab kamu adalah pembantu atau kamu asisten kamu tetap asisten. Saya baik, majikan saya baik, saya akan lebih baik disitu majikan aku trust (percaya)," ungkapnya

Diketahui bahwa Misiyah Rani atau May merupakan TKW yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.

Wanita yang akrab disapa May tersebut membagikan kesehariannya sebagai ART di rumah keluarga dr Gary dan istrinya Gabbie.

Di sana, ia membantu melakukan pekerjaan rumah tangga selagi ikut merawat anak-anak mereka.

Tak disangka jika May datang ke sana tanpa bisa Bahasa Inggris sama sekali.

"Waktu itu saya belum sama sekali ngomong Inggris cuma bisa yes or no tapi pakai isyarat jadi bosku (menunjukkan) 'do this, do this', understand sedikit," ujarnya.

Meski beigtu, untungnya majikan May mau menerima wanita itu apa adanya.

"Dia sangat pemalu, aku ingat dia hanya tahu sedikit Bahasa Inggris tapi dia punya senyum yang sangat cantik tapi sangat diam dan aku pikir aku akan coba karena aku tahu orang Indonesia sangat ramah dan baik jadi coba saja," kata Debbie.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved