Fenomena Alam
Indonesia Bakal Ada Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022, Ini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Simak informasi terkait terjadinya Gerhana Bulan Total di bulan November ini. Gerhana Bulan Total akan terjadi pada Selasa, 8 November 2022.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di bulan November 2022 ini akan ada Gerhana Bulan Total.
Diketahui Gerhana Bulan Total bakal terjadi pada 8 November nanti.
Terkait hal tersebut berikut ini jadwal proses terjadinya Gerhana Total.
Dimana awalnya bakal terjadi pada Pukul 15.02.17 WIB / 16.02.17 WITA / 17.02.17 WIT.
Hingga akhirnya puncak Gerhana Bulan Total pada Pukul 18.00.22 WIB / 19.00.22 WITA / 20.00.22 WIT.
Bagi yang ingin menyaksikan Gerhana Bulan Total bisa disaksikan diseluruh Indonesia kecuali 4 provinsi ini.
Terkait Gerhana Bulan Total yang bakal terjadi pada 8 November 2022.
Umat islam ada tata cara shalat Gerhana Bulan Beserta Bacaan Niat.
Baca juga: Mau Nonton Siaran TV Tapi Tak Punya TV Digital? Ini Cara Pasang Set Top Box di TV Analog
Baca juga: Gempa Terkini Siang Ini Minggu 6 November 2022, Baru Saja Guncang Yogyakarta
Simak informasi terkait terjadinya Gerhana Bulan Total di bulan November ini.
Gerhana Bulan Total akan terjadi pada Selasa, 8 November 2022.
Untuk puncak Gerhana Bulan Total akan terjadi pukul 18.00.22 WIB/19.00.22 WITA/0.00.22 WIT.
Puncak Gerhana Bulan Total dapat diamati di seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
Fenomena Gerhana Bulan Total ini akan terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.
Dikutip dari lapan.go.id, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.
Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar.
Fenomena ini terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.
Pada saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah.
Dampak dari Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, purnama maupun bulan baru.
Berikut awal proses terjadinya Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022:
- Awal Penumbra
Pukul 15.02.17 WIB / 16.02.17 WITA / 17.02.17 WIT
Seluruh Indonesia tidak dapat teramati
- Awal Sebagian
Pukul 16.09.12 WIB / 17.09.12 WITA / 18.09.12 WIT
Dapat diamati di Papua, Papua Barat, P. Seram, P. Halmahera, Kep. Aru, Kep. Kai, Kep. Tanimbar
- Awal Total
Pukul 17.16.39 WIB / 18.16.39 WITA / 19.16.39 WIT
Dapat diamati di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kapuas Hulu
- Puncak Gerhana
Pukul 18.00.22 WIB / 19.00.22 WITA / 20.00.22 WIT
Dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu.
- Akhir Total
Pukul 18.41.37 WIB / 19.41.37 WITA / 20.41.37 WIB
Dapat diamati di seluruh Indonesia
- Akhir Sebagian
Pukul 19.49.03 WIB / 20.49.03 WITA / 21.49.03 WIT
Dapat diamati di seluruh Indonesia
- Akhir Penumbra
Pukul 20.56.08 WIB / 21.56.08 WITA / 22.56.08 WIT
Dapat diamati di seluruh Indonesia
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Beserta Bacaan Niat
Gerhana bulan atau khusuf diprediksi akan kembali terjadi pada 8 November 2022, mendatang.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa berdasarkan data astronomis, Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
“Insya Allah, pada 8 November 2022, akan terjadi Gerhana Bulan Total di seluruh wilayah Indonesia,” terang Kamaruddin Amin di Jakarta, Jumat (4/11/2022), dikutip dari kemenag.go.id.
Sementara mengutip laman resmi LAPAN, Gerhana Bulan Total kali ini terjadi dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.
Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.
Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).
Saat terjadi gerhana, umat Islam disunnahkan mengerjakan shalat gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan.
Shalat gerhana bulan dikerjakan dimulai saat terjadi gerhana bulan sampai dengan bulan muncul kembali atau sampai bulan tampak secara utuh.
Iklan untuk Anda: Ibu Rumah Tangga Ditemukan Dalam Perut Ular Raksasa: Rekamannya shocking!
Advertisement by
Niat shalat gerhana bulan:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى
Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa
Artinya:
Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Berikut tata cara pelaksanaan shalat gerhana bulan, dikutip dari kemenag.go.id:
a. Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa;
c. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).
d. Kemudian ruku sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal);
f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya;
h. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam
Telah tayang di Tribunnews.com