Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Kodir Sosok yang Bersihkan TKP Pembunuhan Brigadir J, Beri Kesaksian Sambil Tertawa di Sidang

Kodir, ART Ferdy Sambo memberikan kesaksian sambil tertawa di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Kompas TV/ Istimewa
Kodir Sosok yang Bersihkan TKP Pembunuhan Brigadir J, Beri Kesaksian Sambil Tertawa di Sidang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J terus bergulir di persidangan.

Saksi-saksi dihadirkan dalam sidang tersebut termasuk dua Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo, mereka adalah Susi dan Diryanto alias Kodir.

Pada persidangan tersebut, Susi dan Kodir diduga memberikan keterangan palsu alias berbohong.

Saat sedang menjawab pertanyaan dari Jaksa, Kodir pun menjawab dengan tertawa.

Baca juga: Roh Yosua Masih Hidup, Seakan Berbicara, Kesaksian Roslin Simanjuntak Saat Lihat Jazad Brigadir J

Kodir, ART Ferdy Sambo buat geram Jaksa Penuntut Umum di persidangan karena memberi keterangan sambil tertawa.
Kodir, ART Ferdy Sambo buat geram Jaksa Penuntut Umum di persidangan karena memberi keterangan sambil tertawa. (Kompas.com)

Tampaknya sikap santai sengaja ditunjukan Kodir dipersidangan.

Jaksa pun membentak ART Ferdy Sambo tersebut.

Tak serius dalam memberikan keterangan di persidangan, sikap Kodir ini disebut sebagai mekanisme dirinya untuk bertahan.

Hal ini diungkap oleh pakar mikro ekspresi Kirdi Putra.

"Manusia itu adalah makhluk emosional, jadi ketika kita menghadapi situasi yang 'critical', kita bisa punya respons yang namanya fight (melawan), slide (kabur) atau freeze (diam)," ungkap Kirdi Putra dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (4/11/2022).

"Secara psikologi seperti itu," imbuhnya.

Menurut Kirdi, ART Ferdy Sambo yang ikut berperan membersihkan TKP pembunuhan itu berusaha lari dari situasi menegangkan di persidangan.

Satu dari antara cara tersebut adalah dengan tertawa atau tersenyum seperti yang dilakukannya.

"Enggak cuma Kodir, banyak orang di luar sana ketika menghadapi situasi kritis mereka lari dengan cara tertawa, dengan cara marah," ungkap Kirdi.

"Sekarang di Indonesia berapa sering sih orang yang salah lebih galak daripada yang jadi korbannya."

Menurut Kirdi, karena mengetahui bahwa mereka bersalah, orang akan lebih cenderung mengeluarkan emosinya.

"Dan tertawa adalah salah satunya," tandasnya.

Sebelumnya, Kodir dicecar Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

ART Ferdy Sambo tersebut didesak mengaku karena diduga berbohong terkait CCTV di TKP rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Jaksa merasa janggal karena Kodir bisa dengan cepat menjawab detail tanggal pasti CCTV di TKP mulai mati.

"Saya lihat kau lantang cepat jawab," tegur jaksa.

"Siap pak," sahut Kodir sembari cengengesan.

"Jangan bohong lah. Jangan ketawa. Jangan cepat-cepat, jangan bohong, kejebak lu. Di sini bilang Bu Putri kan ada disitu, ini kamu bisa lihat kalau ngapa-ngapain itu kan kamar pribadi Ibu. Lancang kali saudara. Kalau tiba-tiba Ibu Putri lagi ngapa-ngapain?" cecar Jaksa.

"Tidak pak," kata Kodir.

"Logikanya, saudara mendapat wewenang FS untuk lihat CCTV. Kenapa saudara bisa cek 15 Juni, enggak logis kamu ini diperiksa September 2022, enggak logis. Ingat kau. Kau di BAP bilang Yosua ini begitu dekatnya dengan FS dia enggak bisa cek CCTV, kau lancang banget," kata Jaksa.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 15.19

Kodir Bersihkan Darah Brigadir J

Sosok ART Ferdy Sambo yakni Diryanto alias Kodir dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, Kodir mengaku menjadi orang yang diperintahkan untuk membersihkan darah Brigadir J seusai pembunuhan terjadi.

Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan hal-hal yang Kodir lihat ketika melakukan tugas tersebut.

Baca juga: Terungkap Alasan Ayah Brigadir J Minta Putri Chandrawathi Lepas Masker, Mewakili Keinginan Netizen

TKP Pembunuhan Brigadir J dibersihkan oleh Kodir, ART Ferdy Sambo.
TKP Pembunuhan Brigadir J dibersihkan oleh Kodir, ART Ferdy Sambo. (Kolase Tribun Manado/ Handout/ YouTube Kompastv)

Seperti dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (3/11/2022), Kodir mengaku tak tahu pasti siapa sosok yang menyuruhnya.

ART yang sudah hampir 10 tahun bekerja di rumah Ferdy Sambo sedang berada di garasi ketika pria berbaju putih menghampirinya.

"Saya sedang di garasi kemudian ada orang 'mas tolong dong bersihkan di dalam'," tutur Kodir.

Menuruti perintah tersebut, Kodir lantas menghapus sisa-sisa darah di lantai rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) tersebut.

Ia mengaku membersihkan darah tersebut dengan serokan kemudian mengelapnya dengan kain pel.

"Kemudian saya membersihkan, menggunakan serokan dan kain lap kemudian dibuang ke kamar mandi."

Menurut Kodir, semua CCTV di rumah tersebut mati lantaran tak ada gambar di dalam monitor pemantau.

Kemudian, JPU kembali membahas terkait hal-hal apa saja yang ditemukan Kodir ketika membersihkan darah Brigadir J.

"Ketika kamu bersihkan darah apa yang kau lihat," tanya JPU.

"Darah saja pak," kata Kodir.

"Ada yang lain?," sahut JPU

"Seperti pecahan beling di sekitaran situ Pak, dekat meja makan," jawab Kodir.

"Yang saya maksud di dekat Yosua," ujar Jaksa.

"Itu dekat," terang Kodir.

"Setelah darah kau bersihkan apa lagi yang kamu lihat?," tanya JPU.

"Runtuhan tembok, Pak," ucap Kodir yang mengaku tak melihat adanya bekas tembakan ataupun kejanggalan lain di lantai tersebut. 

LPSK Turun Tangan

Diduga dua orang ART yang bekerja pada Ferdy Sambo mendapat intimidasi sehingga Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ( LPSK ) bersedia ikut turun tangan.

Tetapi LPSK perlu mengukur itikad keduanya untuk membongkar atau malah menutupi kasus pembunuhan berencana tersebut.

"Kalau mereka mengalami intimidasi dan pengancaman terkait dengan kesaksian yang diberikan, sebenarnya kami siap-siap saja untuk memberikan perlindungan kepada keduanya," ungkap Wakil Ketua LPSK Susilaningtias, dikutip kanal YouTube metrotvnews, Jumat (4/11/2022).

"Tetapi sekali lagi kami akan mengecek soal itikad baik yang bersangkutan untuk mengungkap kejahatan ini. Memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terkait dengan kejahatan ini."

Jika menilik dari penuturan Susi dan Kodir di persidangan, LPSK justru mencium adanya gelagat tidak baik dari keduanya.

Pasalnya setelah bicara bebelit-belit dan berbohong, keduanya baru bersedia mengatakan kebenaran setelah diancam akan dijadikan tersangka.

"Kalau seperti yang kemarin kita saksikan bersama di televisi maupun media lain bahwa memang saksi ini berbelit-belit dan ketika diancam akan dipidanakan atas keterangan palsu baru memberi keterangan yang benar," singgung Susilaningtias.

"Nah ini kan ada itikad tidak baik. Kalau tidak ada itikad baik kita agak susah untuk memberikan perlindungan."

Baca juga: VIRAL Karena Kesaksiannya, Susi ART Ferdy Sambo Diminta Suami Jujur: Kasihan Anak-anak Masih Kecil

Susi, ART Ferdy Sambo memberikan kesaksian di persidangan.
Susi, ART Ferdy Sambo memberikan kesaksian di persidangan. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Meski belum berbicara langsung dengan para saksi, LPSK menilai bahwa Susi dan Kodir masih berada di bawah pengaruh Ferdy Sambo.

Hal ini tak mengherankan lantaran keduanya sampai sekarang masih bekerja dan sudah bertahun-tahun mengabdi di keluarga tersebut.

"Kalau secara umum sih bisa saja bukan karena intimidasi, tapi mungkin soal keberpihakan karena ada relasi kuasa yang bermain di sini," ucap Susilaningtias.

"Yaitu bahwa mereka masih di bawah kontrol Ferdy Sambo dan keluarga," tandasnya.

(TribunWow.com/Via)

Artikel ini tayang di TribunWow.com

Baca Berita Tribun Manado disini:

https://bit.ly/3BBEaKU

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved