Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Rabu 2 November 2022

BACAAN ALKITAB - Kejadian 15:7 Tuhan Sang Pemberi

Abram adalah orang yang paling beruntung di masanya. Dari sekian banyaknya orang yang ada ketika itu, cuma Abram

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
plantsandpillars.net
Bacaan Alkitab 

  Kejadian 15:7
TRIBUNMANADO.CO.ID - Abram adalah orang yang paling beruntung di masanya. Dari sekian banyaknya orang yang ada ketika itu, cuma Abram yang dipilih Allah menjadi orang kepercayaan-Nya. Sejak dari Ur-Kasdim, Abram telah ditetapkan Allah menjadi milik kepunyaan-Nya yang akan melaksanakan misi Tuhan di dunia ini.

Allah memiliki kedaulatan penuh dalam memilih hamba-Nya di dunia ini. Dan Allah tidak pernah salah ketika memilih Abram menjadi hamba-Nya. Sebab Abram didapati-Nya sangat percaya dan taat terhadap semua perintah, ketetapan dan kehendak-Nya. Itu terbukti. Abram membuktikan bahwa dia adalah hamba yang setia, meski harus melewati berbagai proses Tuhan yang terkadang membuat dia salah kaprah dengan rencana dan kehendak Allah.

Cerita Alkitab, Abraham salah satu orang tak sempurna dalam Alkitab, Kejadian 12:1-9 TB
Cerita Alkitab, Abraham salah satu orang tak sempurna dalam Alkitab, Kejadian 12:1-9 TB (Pixabay)

Antara lain soal keturunan. Sejak dia masih berusia 75 tahun waktu dia keluar dari Haran, Ur-Kasdim menuju Kanaan, dia sudah dijanjikan Allah akan mendapatkan keturunan seperti debu tanah banyaknya. Demikian ketika sudah berada di tanah Kanaan, Allah kembali menyatakan janji-Nya mengaruniakan keturunan dari isterinya Sarai.

Karena durasi waktu penantian yang panjang, membuat Abram terkadang salah paham. Dia mengira Eliezer yang menjadi pewarisnya. Tuhan mengatakan tidak. Tapi keturunan dari dia langsung.

Bahkan Tuhan menjanjikan keturunan seperti bintang di langit banyaknya. Abram masih harus bergelut dengan masa penantian. Akhirnya dia sepakat dengan Sarai mendekati Hagar pembantunya, hingga lahir Ismael. Dia juga salah kaprah. Dia mengira Ismaellah yang menjadi pewaris. Tapi Tuhan katakan bukan.

Akhirnya Abram mendapatkan keturunan dari istrinya Sarai yang berusia 90 tahun dan dia sendiri 100 tahun. Tuhan menepati janji-Nya selalu tepat dan indah pada waktunya. Itulah yang terjadi.

Hal yang sama terjadi ketika Allah menjanjikan tanah Perjanjian kepada Abram, yakni Kanaan. Allah itu amat sangat maha baik. Dia Sumber segala sumber berkat dan pemberian. Dia menjanjikan, Dia juga yang menyertai, dan Dia yang memberi tanah Kanaan kepada Abram.

Sebagaimana janji mendapatkan keturunan, demikian juga janji Allah bagi Abram. Bahwa Allah telah membawa dia keluar dari Ur-Kasdim, Dia juga yang menyiapkan dan memberikan negeri itu sebagai milik kepunyaan-Nya turun temurun.

Demikianlah kalau Allah berjanji. Pasti ditepati. Sebab Dia tidak pernah ingkar janji. Allah berjanji memberi, maka pasti akan diberikan-Nya kepada umat-Nya sesuai kehendak-Nya, termasuk kepada Abram ketika itu. Karena Allah itu adalah Sang Pemberi, karena Dialah Sumber segala pemberian. Termasuk memberi negeri perjanjian itu bagi Abram dan keturunannya.

Demikian firman Tuhan hari ini.
  Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." (ay 7)

Allah berjanji, Allah pasti menepati. Jika Allah menyertai, maka Dia akan menyertai untuk selamanya dan dalam segala perkara. Dan jika Allah memberkati, maka akan diberkatinya kekal selama-lamanya.

Perlu kesabaran dan ketabahan. Juga kebesaran hati bagi kita menantikan janji Tuhan. Jika kita sabar, kita pasti menerima dan menuai segala kasih karunia Allah, sesuai janji-Nya. Sebab Allah sekali-kali tidak akan meninggalkan kita.

Janji-Nya adalah yah dan amin, dan pasti dilakukan-Nya. Sebab tidak ada janji Allah yang gagal. Lihatlah dan saksikanlah segala yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup manusia. Termasuk hidup kita masing-masing. Adakah Allah tidak membangunkan kita setiap pagi? Adakah Allah tidak memberi oksigen untuk kita hirup tiap hari?

Allah tidak pernah meninggalkan kita sedetikpun. Justeru kitalah yang sering bahkan banyak kali melupakan dan meninggalkan Dia. Karena itu, sebagaimana Abram, marilah kita hidup semakin erat melekat dengan Allah. Andalkanlah Dia dalam segala hal.

Marilah kita hidup sesuai kehendak-Nya sebagaimana yang diteladankan oleh Abram. Setia dan taatlah pada-Nya. Percayalah, Allah akan melakukan segala sesuatu bagi kita, indah pada waktunya, seperti kepada Abram yang akhirnya berubah namanya menjadi Abraham. Sebab hanya Dialah Sang Pemberi yang sempurna dalam hidup kita. Amin

DOA: Tuhan Yesus, pakailah kami sebagai alat di tangan Tuhan untuk melakukan kebaikan sehingga jadi berkat bagi sesama dan menjadi kemuliaan nama Tuhan. Amin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved