Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Halloween di Itaewon

Apa Itu Turbulensi Kerumunan? yang Dianggap Jadi Penyebab Tragedi Mematikan Halloween Itaewon Korsel

Dari pihak pemerintah Korea Selatan pun menyelidiki penyebab insiden hingga tewaskan ratusan orang.

Editor: Glendi Manengal
AFP
Tragedi di Itaewon Korea Selatan saat pesta Halloween yang tewaskan ratusan orang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui sebelumnya di Korea Selatan terjadi tragedi yang menewaskan ratusan orang.

Diketahui insiden tragis tersebut terjadi di Itaewon.

Dimana Itaewon tersebut tempat berkumpulnya orang-orang dunia.

Baca juga: Gempa Guncang Jawa Barat Rabu 2 November 2022, Baru Saja Guncang di Darat, Info BMKG Magnitudonya

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 2 November 2022, Aries Butuh Perhatian, Pisces ke Jenjang Lebih Serius

Tempat tersebut disebut multicultural.

Dari pihak pemerintah Korea Selatan pun menyelidiki penyebab insiden hingga tewaskan ratusan orang.

Disebut turbulensi kerumunan yang menjadi penyebabnya.

Lantas apa sebenarnya arti turbulensi kerumunan?

Berikut ini penjelasannya.

Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan (Korsel) pada Selasa waktu setempat telah merilis angka korban tewas tragedi mematikan Halloween di distrik Itaewon, Seoul pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Jumlah korban tewas yang diketahui saat ini mencapai 156 orang.

12 diantaranya merupakan remaja dan 104 dewasa muda berusia 20-an tahun, kemudian 31 lainnya berusia 30-an, 8 berusia 40-an dan 1 berusia 50-an.

Terkait jenis kelamin, 55 adalah pria dan 101 merupakan wanita.

Sementara itu, dari 151 orang tambahan yang terluka, 29 diantaranya masih dalam kondisi kritis.

Seorang Profesor Ilmu Sosial Komputasi di Universitas ETH Zurich yang mempelajari Dinamika Kerumunan, Dirk Helbing mengatakan bahwa jumlah wanita dan anak muda yang terbunuh 'sangat mengejutkan' dan perlu diselidiki lebih lanjut sebelum menarik kesimpulan akhir.

"Saya tidak ingat pernah melihat angka di masa lalu yang (menguraikan) korban berdasarkan jenis kelamin atau usia. Bencana itu menunjukkan bahwa kita semua rentan, mungkin pada tingkat yang berbeda," kata Helbing.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved