Tragedi Halloween di Itaewon
Apa Itu Turbulensi Kerumunan? yang Dianggap Jadi Penyebab Tragedi Mematikan Halloween Itaewon Korsel
Dari pihak pemerintah Korea Selatan pun menyelidiki penyebab insiden hingga tewaskan ratusan orang.
Dikutip dari laman www.local10.com, Selasa (1/11/2022), Helbing telah mempelajari secara ekstensif bencana Parade Cinta Jerman tahun 2010, di mana 21 orang tewas ketika mereka mencoba keluar dari kemacetan dalam situasi 'turbulensi kerumunan' yang dianggap memiliki 'kesamaan yang mencolok' dengan tragedi yang baru saja terjadi di Seoul.
Perlu diketahui, turbulensi kerumunan terjadi saat kepadatan kelompok sangat tinggi sehingga gerakan menjadi semakin aktif, dengan orang-orang tanpa sadar saling mendorong satu sama lain dan mentransfer kekuatan diantara tubuh mereka.
"Kekuatan yang tidak menentu ini menyebabkan pola pergerakan kerumunan yang bergejolak, dan seseorang mungkin bisa tersandung, sehingga menciptakan lubang di kerumunan itu," jelas Helbing.
Ketika itu terjadi, orang-orang di dekatnya tidak lagi memiliki kekuatan lawan dari orang yang ada di depan mereka dan akan jatuh sendiri.
"Ini menciptakan efek domino lantaran semakin banyak orang yang jatuh di atasnya satu sama lain. Kondisi ini tidak memerlukan perilaku tanpa henti dari orang lain atau kesiapan untuk menyakiti orang," tegas Helbing.
Faktanya dalam banyak kasus kondisi kerumunan kritis, banyak orang ternyata mencoba untuk saling membantu, namun situasinya mungkin membuat mereka putus asa.
"Bahkan polisi atau unit pertolongan pertama pun tidak dapat mencegah bencana ini terjadi, begitu turbulensi massa terjadi," pungkas Helbing.
Telah tayang di Tribunnews.com