Bursa Capres
Pengamat: Puan Maharani Sulit Bersaing di Pilpres, PDIP Jika Mau Peluang Menang Calonkan Ganjar
Internal PDI Perjuangan sedang dalam posisi dilema. Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini berkeinginan kuat di Pilpres 2024 akan mencalonkan
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Internal PDI Perjuangan sedang dalam posisi dilema. Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini berkeinginan kuat di Pilpres 2024 akan mencalonkan dari trah Soekarno.
Sayangnya Puan Maharani yang coba digadang-gadang elektabilitasnya hingga kini tak capai 5 persen. Hal ini berbeda dengan kader PDI Perjuangan lainnya, Ganjar Pranowo yang elektabilitasnnya saat ini sudah menyentuh angka 35 persen.
Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menyebutkan peluang untuk Puan Maharani jadi capres PDIP kian menipis.

Menurut Ray hal itu berkaca pada tingkat elektabilitas Puan Maharani yang cukup rendah.
"Elektabilitas yang sangat rendah. Bahkan belum mencapai 5 persen. Dengan waktu yang tersisa selama 1.5 tahun lagi, sulit mengejar elektabilitas capres lainnya." kata Ray kepada Tribunnews, Senin (31/10/2022).
Kemudian menurut Ray jika Puan Maharani tetap dipilih menjadi capres PDIP akan berimbas juga pada suara pemilihan legislatif.
"Peluang Puan untuk dapat dijadikan sebagai capres, nampaknya, sudah semakin menipis. Bukan saja sulit menang, tapi juga dapat berimbas pada menurunnya perolehan suara legislatif" sambungnya.
Baca juga: Bharada E Sebut Kesaksian ART Susi Banyak yang Bohong, Perbuatan Brigadir J ke Bu Putri Terungkap
Baca juga: Perjalanan Karir Lee Ji Han Aktor Korea Selatan, Korban yang Tewas di Tragedi Halloween Itaewon
Meski begitu Ray menuturkan peluang Puan Maharani menjadi calon wakil presiden masih terbuka.
"Untuk diicalonkan sebagai cawapres, tentu masih terbuka, paling dekat dengan Prabowo. Hanya saja, seperti dalam banyak survey, perolehan suara pasangan ini masih kalah jauh dengan pasangan capres yang lain," sambungnya.
Oleh karena itu, jika Prabowo dan Puan tetap dipasangkan. Menurut Ray bakal bersaing dengan calon lainnya yang memiliki elektabilitas lebih tinggi.
"Pokok persoalannya, suara Keduanya digerus oleh pasangan yang lain. Suara Prabowo dapat digerus oleh Anies Baswedan, dan suara Puan oleh Ganjar, jika akhirnya Ganjar tetap jadi capres," tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Ray Rangkuti menyebutkan bakal jadi sebuah kerugian jika Ganjar Pranowo tidak dicalonkan menjadi capres dari PDIP.
Ray Rangkuti menilai hal itu berkaca pada elektabilitas Ganjar Pranowo yang cenderung alami kenaikan.
"Melihat perkembangan suara Ganjar Pranowo yang stabil bahkan cenderung naik, tentu PDIP sangat merugi jika Ganjar diambil oleh partai lain. Capek-capek mereka mengkadernya, hasilnya malah dinikmati oleh partai lain," kata Ray Rangkuti kepada Tribunnews, Senin (31/10/2022).
Kemudian dikatakan Ray Rangkuti semakin tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu sejatinya semakin terbuka juga Ganjar Pranowo untuk dicalonkan PDIP sebagai capres 2024 mendatang.