Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Pilu Anggun Risdiana TKW di Hongkong, Kerja Pagi Sampai Subuh, Disemprot Cairan Pembersih

Anggun Risdiana, seorang TKI perempuan melalui kanal YouTube pribadinya menguraikan kisah pilu saat pertama kali bekerja di Hongkong.

Editor: Alpen Martinus
tribun wow
Ilustrasi TKW 

"Dari pagi ketemu pagi lagi, kenapa rumah sekecil itu aku bisa selesai jam dua sampai jam tiga pagi, karena saking beratnya,"

"Pekerjaan rumah pada umumnya, tapi bedanya kalau misal bersih-bersih ruang tamu, ada yang nempel di tembok itu diturunin semua, dicuci, dibawa kamar mandi," jelas Anggun.

Setiap hari TKI perempuan ini harus melakukan tugas yang berulang, meski barang-barang yang ia bersihkan tidak kotor sama sekali.

Tidak berhenti sampai di situ, saat membersihkan kamar, TKI perempuan ini juga diharuskan mengganti sprei setiap hari.

Terlebih ia juga harus membersihkan pakaian yang ada di lemari, di mana pakaian-pakaian yang ada di lemari tersebut harus di strika setiap hari.

"Kamar tidur itu lebih parah, diganti sprei tiap hari, trus bawah kasurnya harus dilap," tutur Anggun.

"Lebih parahnya lagi itu lemari, kan itu baju masih bersih habis distrika kemarin, harus dikeluarin lagi semuanya, distrika lagi, itu setiap hari,"

"Untung itu cuma dua kamar, coba kalau sampai kamarnya tiga-empat, aku kayaknya udah mampus di situ," kata Anggun.

Melihat beban kerja yang begitu berat, bukan tanpa alasan jika TKI perempuan ini akhirnya memilih untuk berhenti dari pekerjaannya tersebut.

"Sampai akhirnya aku itu nggak kuat, di majikan itu aku hanya bertahan sampai tiga bulan," ungkap Anggun.

Bukan hanya karena beban pekerjaan yang berat, majikan Anggun juga ternyata kurang dapat memanusiakan manusia.

Saat TKI perempuan ini salah ketika mencuci beras, di mana majikannya ingin beras dicuci seadanya (hanya diguyur tanpa di aduk menggunakan tangan), sementara TKI perempuan ini latah mencucinya dengan tangan, ia lantas diperlakukan dengan tidak layak oleh majikannya tersebut.

"Aku pernah suatu ketika nyuci beras, karena sudah terbiasa aku nyuci beras pakai tangan, majikan aku sampai marah besar," ucap Anggun bercerita.

"Aku diambilin semprotan pembersih untuk mengkilap furniture, nah aku disemprotin itu, ya Allah aku cuma sabar,"

"Mau nangis itu udah nggak bisa, karena saking enegnya," ujar Anggun.

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved