Sulawesi Utara
Hujan di Sulawesi Utara Dominan Terjadi pada Sore dan Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG
Akhir-akhir ini hujan lebat di Sulawesi Utara banyak terjadi pada siang-malam hari. Berikut penjelasan lengkap dari BMKG Sulut.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hujan sedang maupun lebat yang terjadi di Sulawesi Utara belakangan ini lebih dominan terjadi pada sore-malam hari.
Sebaliknya, pada siang hari cuaca cenderung berawan atau cerah.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Sam Ratulangi Manado Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulut, Ben Arther Molle, memberi jawabannya.
Menurutnya, kondisi saat ini telah memicu pertumbuhan awan konveksi dan kini sedang terjadi di Sulut.
Untuk wilayah kabupaten kepulauan, rata-rata profil terjadi angin lima tahunan dan perlu diwaspadai sejak bulan Oktober, November, dan Desember.
"Karena secara rata-ratanya memang angin di wilayah tersebut dominan kencang dan berada di kisaran 20-25 knot, dan ini yang terjadi beberapa hari ini yang kita pantau," jelasnya, Kamis (27/10/2022).
Lanjutnya, dalam 1-2 hari kedepan masih ada potensi angin kencang dan hujan lebat di wilayah kabupaten kepulauan dan juga di daratan utama seperti Bitung, Manado, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Bolaang Mongondow Utara, dan Bolaang Mongondow Selatan.
Dia berharap masyarakat tetap berhati-hati dan waspada khususnya yang berada di daerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Jikalau terjadi hujan dengan intensitas yang lebat, dengan durasi 1-3 jam, masyarakat harus meningkatkan aktivitas dengan mencari tempat yang lebih aman," jelasnya.
Masyarakat bisa memantau informasi yang akan disampaikan lewat fanspage BMKG Sulawesi Utara, di instagram @infocuaca_sulut, website samratulangi manado, dan mengunduh Aplikasi Info BMKG di play store.
Baca juga: Satgas Percepatan Sosialisasi UU Cipta Kerja Diskusi dengan Pekerja di Manado Sulawesi Utara
Baca juga: Chord Gitar A Thousand Faces - Creed: I Stand Surrounded By The Walls That Once Confined Me
Cuaca Ekstrem Landa Sulawesi Utara, BMKG: Pengaruh Siklon Tropis Nalgae
Cuaca ekstrem terjadi di Sulawesi Utara.
Pasalnya, belakangan ini hujan dan angin melanda hingga mengakibatkan beberapa wilayah di Sulawesi Utara dilanda banjir dan tanah longsor.
Terkait hal itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulut, Ben Arther Molle memberikan penjelasannya.
Menurutnya, saat ini Sulut memasuki awal musim hujan.

Dari hasil pantauan, hal tersebut merupakan dampak dari beberapa dinamika atmosfer yang ada.
"Salah satunya yang pengaruh bibit siklon yang terjadi dan tumbuh di wilayah Samudera Pasifik dan hari ini juga sudah menjadi siklon tropis nalgae," jelasnya kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (27/10/2022).
Lanjut Molle, siklon tropis nalgae, secara garis besar yaitu menarik garis udara yang ada di sekitarnya dari Laut China Selatan, Samudera Hindia, dan Laut Banda, dan Laut Sulawesi.
"Ini yang membentuk pola-pola konvergensi udara atau pola angin, karena angin akan bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah, dan saat ini berada di siklon tropis tersebut," jelasnya.
Dia pun melihat bahwa di Sulut beberapa hari ini terjadi konvergensi udara dan akan memperlambat pertumbuhan awan karena terjadi penumpukan massa udara, di suatu wilayah.
Baca juga: Chord Gitar Lagu Pertemuan Singkat - Vierra: Setidaknya Kamu Sempat Menjadi Milikku
Baca juga: Gisella Anastasia Rahasiakan Pacar Baru, tapi Sudah Kenalkan ke Gempi
"Ini dominan terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Sitaro. Untuk seluruh Sulawesi Utara yang ada di daratan lebih dominan adanya belokan angin dan ini yang memperlambat massa udara," jelasnya.(*)