Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Capres

PDIP Memiliki Magnitude di Mata Oligarki Menjelang Pemilu 2024, Parpol yang Miliki Golden Ticket

Menjelang Pemilu 2024, PDI Perjuangan dinilai merupakan partai yang memiliki nilai tinggi di kelompok oligarki yang selalu berusaha

Editor: Aswin_Lumintang
Biro Setpres
Foto Jokowi dan Megawati. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Menjelang Pemilu 2024, PDI Perjuangan dinilai merupakan partai yang memiliki nilai tinggi di kelompok oligarki yang selalu berusaha ikut campur tangan dalam menentukan pemimpin negeri ini.

Hal ini diutarakan Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS) Dian Permata, menilai dinamika penetapan nama-nama capres terlihat sebagai proses politik yang wajar dan prosedural.

 Namun di balik itu dikhawatirkan tersembunyi kuasa kelompok oligarki yang berupaya mengendalikan situasi sesuai political interest-nya.

Desakan kelompok oligarki ini mulai terlihat pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).

Megawati di Rakernas PDIP - Terkait Pemilu 2024
Megawati di Rakernas PDIP - Terkait Pemilu 2024 (HO)

Bahkan mulai terlihat indikasi-indikasi politik yang berupaya mengambil alih peran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam hal kuasa menentukan atau pengusungan capres.

"Sebagai satu-satunya parpol yang memiliki golden ticket untuk mengajukan capresnya sendiri, PDIP memiliki magnitude di mata kelompok oligarki di negeri ini," kata Dian Permata, Rabu (27/10/2022).

Dalam konteks Indonesia, dijelaskan yang juga anggota Tim Pakar Pemerintah UU 7/2017 itu, kelompok oligarki identik dengan para aktor yang memiliki kekuatan ekonomi serta politik yang bisa diarahkan untuk kepentingan tertentu.

Aspek paling menentukan dalam Pilpres 2024 tak lain adalah penetapan nama capres dan cawapres.

Kelompok oligarki dipastikan berkepentingan kuat dalam proses tersebut.

Baca juga: Syahbandar Melonguane Talaud Keluarkan Larangan Pembatalan Pelayaran Pasca Terjadi Cuaca Buruk

Baca juga: 20 Nama Bayi Laki-laki Kristen Lengkap dengan Arti Nama, Ashchenaz hingga Zefi

Sebisa mungkin capres dan cawapres yang didukung oleh kelompok oligarki berpotensi menang.

 Sebab dengan begitu, kombinasi kekuatan ekonomi dan politik tetap bisa dimainkan dalam jangka panjang.

“Harus diakui, kelompok oligarki ini merupakan para aktor atau kelompok elite memiliki banyak pundi-pundi kekayaan. Kelompok ini terus bisa eksis serta tetap mampu bertahan dalam setiap keadaan karena ditopang oleh relasi sosial. Relasi kapital menjadi aspek paling dominan yang menjadikan kelompok ini terus bertahan."

Tidak mengherankan, situasi ini membuat para konglomerat punya ruang lebih besar untuk bertahan dan memperluas jejaring ekonominya dengan memanfaatkan instrumen-instrumen politik” ujar akademisi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta itu.

Kata Dian, di luar kekuatan konglomerasi yang berupaya mengendalikan keputusan politik, kelompok oligarki juga tercermin dari adanya pengusaha yang bergabung dengan partai politik dan kemudian menjadi anggota DPR.

Para pengusaha ini mengikuti prosedur yang baku dan parpol juga diuntungkan dengan adanya para pengusaha ini.

Sebab, sumber daya finansial untuk kerja-kerja politik bisa tercukupi.

Ditambah Dian, mengutip penjelasan Winters pada 2014, oligarki adalah aktor yang diberdayakan oleh kekayaaan.

Kekayaan dinilai paling serba-guna yakni mudah diubah menjadi bentuk kekuasan lain.

Masih menurut Winters, oligarki berbeda dari kaum elit yang menggunakan pengaruh minoritas mereka berdasarkan sumber daya kekuasaan non-material.

Yang jelas, aktor oligarki yang dimaksud Winters adalah mereka yang hanya memiliki sumber daya material.

Secara teknis, dibeberkan Dian, praktik-praktik oligarki bisa diterapkan di semua level pemilihan kepala pemerintahan.

Mulai dari pemilihan kepala daerah, bupati atau walikota, hingga gubernur.

Di setiap level pemilihan tersebut, berkelindan kelompok oligarki yang mendesain agar kandidatnya bisa menang sehingga kepentingan ekonomi mereka terlindungi.

Demikian pula dalam Pilpres 2024 ini. Kelompok oligarki sudah punya kandidat yang dirancang untuk bisa mendapatkan dukungan dari parpol-parpol bersuara besar.

Baca juga: Remaja Singkil Spesialis Curanmor Ditangkap Tim Bravo ROTR Polresta Manado Sulawesi Utara

Karenanya, menurut Dian, situasi pelik kini sedang dihadapi Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Umum PDIP.

Sikap Megawati yang cenderung diam dan minim komentar seputar pencapresan kian mendorong kelompok oligarki untuk cawe-cawe lebih dalam proses itu.

Harapannya, jagoan merekalah yang dimajukan oleh partai tersebut.

Megawati beserta seluruh fungsionaris PDIP tentu memiliki kalkulasi politik yang berbasis pada referensi politik dan pengalamannya di masa lampau.

“Sebagai satu-satunya parpol yang memiliki presidential threshold, Megawati diharuskan menghitung sejumlah aspek sekaligus. Pertama, peluang capres dan cawapres dalam memenangkan Pilpres 2024. Kedua, menjaga kaderisasi dan disiplin PDIP. Ketiga, memastikan kelangsungan kepemimpinan di internal PDIP. Keempat, mengamankan posisi politik Megawati dan keluarganya sebagai pemegang klaim pewaris Soekarno," kata dia.

Ditambahkan Dian, saat ini PDIP bisa diibaratkan dengan emas yang sangat berkilau jelang Pilpres 2024.

Mengamankan empat aspek sekaligus membutuhkan kalkulasi politik dengan membaca serangkaian kemungkinan yang bakal terjadi.

Politik elektoral mengharuskan adanya modal.

Di sinilah para aktor oligarki bergerak dan memainkan posisi tawarnya.

Karenanya, tak mengherankan apabila pencapresan sosok tertentu melalui kuasa pencapresan yang menggunakan tangan relawan diidentifikasi sebagai bagian dari kekuatan oligarki.

"Dimana mereka akan memaksa PDI P menerima sosok tertentu sebagai capres dari PDIP. Dan bila itu terjadi maka tidak menutup kemungkinan akan mengambil alih posisi Ketua Umum PDIP," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Belum Umumkan Capres 2024, Peneliti Senior Ini Khawatirkan Megawati dalam Bidikan Oligarki, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2022/10/27/belum-umumkan-capres-2024-peneliti-senior-ini-khawatirkan-megawati-dalam-bidikan-oligarki?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved