Minsel Sulawesi Utara
3 Kios Makan Dan 1 Mushola Di Desa Sapa Minsel Sulawesi Utara Rusak Berat Akibat Badai
3 Kios Makan dan 1 Mushola Di Desa Sapa Minsel Provinsi Sulawesi Utara Rusak Berat Akibat Badai.
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hujan deras disertai angin kencang serta gelombang pasang air laut terjadi pada hari, Rabu (26/10/2022) di Desa Sapa, Kecamatan Tenga.
Akibatnya beberapa kios makan di lokasi jalan Trans Sulawesi Pantai Pakin mengalami rusak berat.
Pantauan Tribun Manado, Kamis (27/10/2022) ada 3 bangunan kios makan dan satu Mushola rusak berat akibat cuaca buruk tadi malam.
Tiga kios yang terdampak bencana tersebut diantaranya, kios makan Satu hati milik Nirwana Basuki yang dikontrak Rosma Daipaha dan kios makan Araska serta kios makan Tepi Laut.
Kios makan Satu Hati yang paling terdampak bencana tersebut.
"Kejadian sekitar jam enam sore, terjadi badai disini, awalnya hanya hujan dan petir kemudian disusul angin kencang dan gelombang pasang.
Saya keluar rumah dan melihat orang-orang di kios makan Satu Hati sudah berlarian keluar kios. Beberapa saat kemudian bangunan tersebut ambruk, " ujar Usman Hadji warga Sapa.
Menurut Usman kejadian tersebut baru pertama kali terjadi dalam sepuluh tahun ini.
"Biasanya hanya terjadi air pasang tapi baru kali ini terjadi hal yang luar biasa. Sudah 10 tahun kami disini dan baru sekarang terjadi bencana besar ini," jelas Usman.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel Thorie Joseph kepada Tribun Manado mengatakan akan meninjau langsung ke lokasi kejadian.
"Saat ini ada beberapa kejadian bencana di Minsel yang harus kami kunjungi termasuk bencana di Sapa, " kata Thorie.
Bersihkan Material Longsor BPBD Minsel Sulut Turunkan Alat Berat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, menurunkan alat berat.
Alate berat ini diturunkan untuk membersihkan material longsor yang menutup akses Jalan antara Simpangan Kumelembuai - Simpangan Tokin.
Longsor yang terjadi pada hari, Rabu (26/10/2022) sekitar pukul 19.00 Wita menutup jalan penghubung Amurang Motoling selama lebih dari 8 jam.
"Material Longsor yang cukup besar menutup jalan sekitar 15-20 Meter, diantaranya Material tanah, pohon/ kayu dan batu besar sehingga sulit untuk dibersihkan," kata Merry Rumerung Kabid Kedaruratan BPBD Minsel.
1 unit alat berat jenis loader diturunkan untuk membersihkan material longsor saat itu.
"Sekitar jam sebelas malam baru bisa alat berat sampai dan langsung membersihkan material longsor dan akhirnya jalan kembali terbuka sekitar jam 3 subuh sehingga arus lalulintas kembali normal, " jelas Merry.
Selain menggunakan alat berat, Pemerintah Desa Kumelembuai dan Kumelembuai Satu bersama Aparat Polsek Motoling dan Koramil Motoling, bersama Perangkat dan masyarakat juga ikut terlibat dalam kerja bakti saat itu.
"Kerja bakti tadi malam agak kesulitan akibat cuaca hujan, listrik padam dan kondisi pencahayaan yang gelap, " kata Jimmy warga setempat.
Pantauan Tribun Manado, Kamis (27/10/2022), ada 5 titik longsor di ruas jalan antara desa Pondos dan Wanga.
Tanah longsor terbesar terjadi di persimpangan Kumelembuai Wanga.
Dari informasi yang dirangkum Tribun Manado, material tanah dan batu serta batang pohon besar menutup jalan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Longsor terjadi sekitar jam 7 malam, Rabu 26 Oktober karena hujan deras.
Akibatnya jalan tertutup sehingga kendaraan dari Amurang yang akan ke Motoling harus lewat desa Kumelembuai dan Malola.
"Begitu juga yang dari Motoling harus putar Malola juga, " kata Jimmy Lendongan warga setempat.
Lebih dari 8 jam jalan Amurang Motoling Tidak dapat dilalui akibat kejadian tersebut.
Menurut Merry Rumerung Kabid Kedaruratan BPBD Minsel, material longsor yang menutup jalan tadi malam baru dapat dibersihkan sekitar pukul 03.30 Wita.
"Mendapat informasi akan adanya longsor, kami langsung menuju lokasi bencana," ujar dia.
Kata Merry saat mereka ke lokasi, di sana sudah ada masyarakat dan TNI Polri serta perangkat desa.
Dan mereka secara swadaya berusaha membersihkan material longsor dengan alat seadanya.
Material Longsor yang cukup besar menutupi jalan sekitar 15-20 Meter.
"Dibutuhkan alat berat untuk membersihkan material tanah dan batu-batu yang besar saat itu," terang Merry.
Tutur dia, saat alat tiba di lokasi beberapa jam kemudian, jalan sudah terbuka.
"Dan sekitar jam setengah empat subuh kendaran sepeda motor maupun mobil sudah bisa lewat lagi, "jelas Merry.
Sampai tadi pagi, masih terlihat beberapa petugas dari PUPR Provinsi Sulut membersihkan material lumpur yang menutupi sebagian badan jalan.
Sebelumnya, pada Rabu 26 Oktober 2022, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya pergerakan awan konvektif (cumolonimbus) di seluruh wilayah Sulut sejak pukul 17.00 Wita.
Hal ini mengakibatkan hujan lebat disertai kilat dan petir. (Isak)
• Begini Penjelasan Ditlantas Polda Sulawesi Utara Soal Warna Surat Tilang
• Kumpulan Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022, Cocok dibagikan di Medsos
• Gempa Malam Ini Kamis 27 Oktober 2022, Baru Saja Guncang Yogyakarta, Info BMKG Magnitudonya