RHK Rabu 26 Oktober 2022
BACAAN ALKITAB - Yohanes 4:11-12 Sumur Yakub, Milik Tuhan
Ketika Yesus mengatakan bahwa si perempuan Samaria seharusnya meminta Air pada-Nya, dia belum mengerti apa maksudnya.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Yohanes 4:11-12
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketika Yesus mengatakan bahwa si perempuan Samaria seharusnya meminta Air pada-Nya, dia belum mengerti apa maksudnya. Dia masih memahami perkataan Air dari Yesus sebagai air dalam sumur Yakub itu. Maka diapun heran karena Yesus tidak punya timba dan sumur itu sangat dalam.
Dalam beberapa catatan menyebutkan bahwa sumur Yakub itu kedalamannya mencapai 41 meter (diukur tahun 1935), dan terletak di Sikhar yang diyakini Sikhem. Sumur dan tanah sekitar itu dibeli Yakub seharga 100 Kesita dari Hemor, bapak Sikhem, ketika dia baru pulang dari Padan Aram.

Dia tinggal di situ dan mendirikan mezbah serta menamainya Allah Israel itu Allah (Kej 33). Negeri itu kemudian diwariskannya kepada Yusuf anaknya dan selanjutnya kepada Efraim dan Manasye, anak-anak Yusuf (Kej 48). Di sanalah sumur itu berada. Di situlah juga dikuburkan tulang-tulang Yusuf yang dibawa dari Mesir oleh Yosua dan bangsa Israel.
Dalam kekinian, lokasi sumur itu berada dalam kompleks sebuah biara gereja Ortodoks Timur "Bir Ya'qub", di wilayah kota Nablus, Tepi Barat, tidak jauh dari Tell Aviv. Disebut sumur Yakub karena tanah itu kepunyaan Yakub yang diperolehnya dari Hemor.
Si perempuan Samaria yang kemudian diketahui bernama "Photini" (menurut pemahaman Ortodoks), tidak tahu makna substansial tentang Air dari perkataan Yesus. Dia tetap memahaminya seperti yang diketahuinya.
Maka diapun memertanyakan bagaimana mungkin Yesus bisa mendapatkan air dari sumur sedalam itu dengan tangan kosong. Photini bingung dengan "kapasitas" Yesus apakah Dia lebih besar dari Yakub leluhur mereka yang memberi sumur itu kepada mereka untuk menikmatinya bersama ternak-ternaknya.
Photini mengukur Yesus menurut pemahannya sendiri. Maka antara meragukan atau mencoba tapi sekaligus juga berharap terjadi sesuatu dilakukan oleh Yesus, dia memertanyakan hal itu pada-Nya. Sebab dalam pandangan dia, Yakub adalah tokoh yang sangat besar dalam sejarah orang Israel, yang dipahaminya sebagai pemilik sumur yang menjadi sumber kehidupan bagi orang Samaria.
Padahal Yesus sendiri telah menyampaikan bahwa Dia akan memberi Air Hidup jika dia memintanya. Tapi si perempuan belum juga paham. Dia masih terkooptasi (terbawa) dalam pemahaman bahwa Yakublah pemilik dan tokoh di balik sumur maupun air yang ada di dalamnya, yang menghidupi mereka.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" (ay 11, 12)_
Secara lahiriah dan secara jasmaniah, sumur itu adalah sumur Yakub. Tapi secara substansial transendental atau secara imaniah dan dasariah, sumur itu adalah milik Tuhan. Air adalah kepunyaan Kristus. Sebab semuanya itu adalah ciptaan dan karena itu milik Dia yang menciptakan, baik sumur maupun airnya.
Yesus adalah Allah kita. Karena Dia adalah Putera Tunggal Allah. Dialah Firman yang menjadi Manusia. Dialah Air Kehidupan. Dialah pemilik alam semesta ini, termasuk sumur dan air itu. Karena itu, sesungguhnya semuanya itu adalah milik Tuhan, yang diberikan-Nya untuk kemaslahatan (kesejahteraan) dan keselamatan kita umat-Nya.
Yesus bukan hanya menciptakan sumur Yakub sebagai mata air bagi kita. Tapi Dia juga telah menciptakan dan membuka amat sangat banyak sumur dan mata air kehidupan bagi kita, di mana saja kita berada. Hanya mata rohani dan iman kita saja yang masih tertutup oleh dosa kita sehingga kita tidak sadar sama seperti perempuan Samaria itu yang tidak tahu bahwa sesungguhnya Yesuslah Air Hidup, Sumber segala sumber sumur mata air. Tapi kita yang tidak memahaminya.
Demikian juga dengan pelayanan. Kita melayani sebagai pelayan, bukan yang punya pelayanan. Kristuslah yang punya. Jangan salah kaprah. Kita ataupun gereja bukanlah yang punya pelayanan. Melainkan Tuhan. Hal sumur Yakub juga demikian. Karena Yakub hanyalah alat di tangan Tuhan. Kita juga hanya pelayan saja. Bukan pemilik pelayanan.
Namun, oleh kasih Yesus, Dia memakai pelayanan kita sebagai mata air kehidupan bagi sesama, asal kita memiliki Air Hidup dari Dia. Sehingga kita akan menghidupkan sesama dan menjadi berkat bagi semua orang. Itulah yang menyenangkan hati-Nya dan muliakanlah Dia.
Sebagai keluarga dan orang Kristen, bukalah mata hati dan iman kita, mintalah Air Hidup dari Sang Air Kehidupan, dan alirkanlah untuk menghidupkan sesama. Tuhan pasti menolong dan menyertai kita selamanya. Amin
DOA: Tuhan Yesus, Engkaulah Pemilik hidup kami. Pakailah kami mengalirkan berkat-Mu kepada semua orang demi kemuliaan nama-Mu Amin