Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tangkap Perempuan Terobos Istana

Pengamat Menduga Perempuan yang Coba Terobos Istana Jejaring ISIS, Peringatan Menjelang G20

Pengamat Terorisme Ridlwan Habib menanggapi aksi seorang perempuan yang mencoba menerobos Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Peneliti Terorisme: Ridlwan Habib, MSi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Terorisme Ridlwan Habib menanggapi aksi seorang perempuan yang mencoba menerobos Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat sekitar pukul 07.00 WIB, Selasa (25/10/2022).

Ridlwan Habib mengatakan aksi perempuan bersenjata hendak terobos Istana Presiden itu merupakan warning bagi aparat keamanan.

Menurut Habib setidaknya ada empat hal yang bisa dicermati dari kejadian yang berlangsung tadi pagi.

Peneliti terorisme dan intelijen dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib, menjadi pembicara pada diskusi terkait Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)
Peneliti terorisme dan intelijen dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib, menjadi pembicara pada diskusi terkait Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

1. Pelaku

Habib menyoroti soal pelaku yang diamankan aparat keamanan.

"Pelakunya adalah seorang wanita. Ia termasuk kategori lone wolf. Saya menduga ini terkait dengan jejaring ISIS. Sebab, di jejaring teroris lainnya, wanita dilarang untuk melakukan aksi penyerangan," katanya.

2. Objek Vital

"Karena target serangan diduga adalah Istana Kepresidenan yang merupakan satu di antara objek vital, saya menduga, si pelaku, yakni perempuan bersenjata tersebut memang ingin mencari mati. Ia berharap dilumpuhkan atau ditembak."

3. Apresiasi kepada aparat keamanan.

Habib memberikan apresiasinya terhadap aparat keamanan.

"Kita tentu harus memberikan apresiasi kepada polisi dan Paspampres. Mereka berhasil mengamankan pelaku tanpa harus membunuh atau bahkan melukan. Ini sangat berani, meski menurut saya sangat berisiko karena bisa saja pelaku menaruh bom di dalam tubuhnya."

4. Menjelang G20

Ridlwan Habib mengatakan aksi perempuan bersenjata hendak terobos Istana Presiden  merupakan warning bagi aparat keamanan.

Hal itu mengingat kejadian ini hanya terpaut 20 hari menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang akan berlangsung pada 15 November 2022 mendatang.

“Dilihat dari waktunya, ini adalah 20 hari jelang KTT G20 di Bali. Jadi ini merupakan warning atau peringatan bagi aparat keamanan dan intelijen untuk lebih memperkuat dan memperketat keamanan,” kata Ridlwan Ridlwan Habib saat dihubungi, Selasa (25/10/2022).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved