Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Talaud Sulawesi Utara

Momen Perayaan HUT ke-25 GERMITA, Ketua Umum Sinode Beri Pesan Ini 

Di momen  HUT Germita ke-25, Ketua Umum Sinode Germita Talaud, Sulawesi Utara mengajak seluruh warga gereja agar meningkatkan tugas pelayanan

Penulis: Ivent Mamentiwalo | Editor: Chintya Rantung
IST
Ketua umum Sinode Germita Talaud, Sulawesi Utara, Pdt. Dr. A A. Abbas, M.Teol 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di momen  HUT Germita ke-25, Ketua Umum Sinode Germita Talaud, Sulawesi Utara, Pdt. Dr. A A. Abbas, M.Teol  mengajak seluruh warga gereja agar meningkatkan tugas pelayanan dan merealisasikan tanggung jawab humanis dalam pelayanan berjemaat.

Dalam menjalankan visi dan misi Kristus yaitu menjadi terang bagi masyarakat dan dunia. 

"Selamat Ulang Tahun Gereja Masehi Injili di Talaud (Germita) Bersinode ke-25 pada Minggu, 23 Oktober 2022, kiranya dengan ketambahan usia Germita akan lebih maju ke depan," kata Pdt Abbas.

Sejarah Germita

Germita berdiri pada  tanggal 23 Oktober 1997, sebagai hasil pemekaran dari Gereja Masehi Injili di Sangihe Talaud (GMIST), Germita terus meningkatkan pelayanan jemaat di Talaud

Gereja masehi injil Talaud (Germita) adalah satu dari 12 sinode gereja-gereja yang mandiri dalam tubuh GPI yang berpusat di wilayah Kepulauan Sangihe dan Talaud Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 23 Oktober 1997, Germita memisahkan diri dari Gereja Masehi Injili Sangihe (GEMIST). 

Germita, maupun GMIST, adalah gereja-gereja yang lahir dari hasil penginjilan Badan Zending dari negeri Belanda (Eropa) pada abad -19 khususnya dari Komisi “zendeling tukang” (Zendeling-werkleiden atau zendeling-werkman).

"Kedatangan para “zendeling tukang” di kepulauan Sangihe dan Talaud terbagi dalam dua rombongan, yaitu, rombongan pertama untuk Kepulauan Sangihe , Siau dan Tagulandang terdiri dari empat orang yakni: Carl W.L.M. Schroder, E.T. Steller, F. Kelling dan A.Grohe. Sedangkan rombongan kedua untuk kepulauan Talaud, terdiri dari lima orang pemuda adalah: A.C.

Van Essen, P. Gunther, W. Richter, K.E.W. Tauffmann dan Fischer.

Mereka berangkat dari negeri Belanda pada tanggal, 23 November 1857 dan tiba di Batavia pada 12 April 1858. Untuk Fischer, Komisi harus memanggilnya kembali ke Belanda karena kekurangan sikapnya selama dalam perjalanan, dan harus mengembalikan ongkos perjalanannya kepada pemerintah Belanda sebanyak 536 Gulden.

Pada tanggal 1 Oktober 1859  tercatat dalam sejarah kekristenan di kepulauan Talaud adalah waktu tibanya empat orang “penginjil tukang” tersebut, sehingga pada tanggal 1 Oktober ditetapkan menjadi Hari Pekabaran Injil di kepulauan Talaud.

Mereka digelari “penginjil tukang” karena diperlengkapi dengan ketrampilan khusus, seperti membuat sepatu dan kereta.

Dengan adanya ketrampilan tersebut mereka diharapkan dapat membiayai kehidupannya sendiri, tanpa tergantung kepada badan zending yang mengutus mereka dari Eropa.

Secara kelembagaan, saat ini Germita memiliki anggota jemaat sebanyak kurang lebih 70.000 jiwa, dan 123 jemaat, yang terbagi dalam 13 wilayah pelayanan.

Dilayani oleh 3.609 Pelayan Khusus, dan khusus pendeta berjumlah 157 Orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved