Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sains

Termasuk Ordo Primata, Kenapa Manusia Tidak Punya Ekor Seperti Kera? Berikut Penjelasan Sains

Manusia Termasuk kedalam Ordo Primata, Kenapa Tidak Punya Ekor Seperti Kera? Berikut Penjelasan Sains.

Editor: Rizali Posumah
AFP Photo/Jack TAYLOR
Manusia Termasuk Ordo Primata, Kenapa Tidak Punya Ekor Seperti Kera? Berikut Penjelasan Sains 

Mereka hilang melalui proses yang dikenal sebagai apoptosis, sejenis kematian sel terprogram yang dibangun ke dalam pengembangan kehidupan multiseluler, tulis para ilmuwan pada tahun 2008 di jurnal Nature.

Setelah itu, satu-satunya sisa dari ekor yang hilang ini pada manusia adalah sekitar tiga atau empat tulang belakang yang membentuk tulang ekor, atau tulang ekor.

Terkadang bayi manusia dilahirkan dengan ekor, meskipun hal ini sangat jarang terjadi.

Tonjolan sisa ini adalah sisa embrio dan biasanya ekor semu daripada "ekor sejati," menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2012 diJournal of Indian Association of Pediatric Surgeons.

Ekor semu yang tertutup kulit mengandung otot, saraf, pembuluh darah dan jaringan ikat.

Namun mereka tidak memiliki tulang dan tulang rawan dan tidak terhubung ke sumsum tulang belakang, seperti ekor yang sebenarnya.

Namun bagaimana manusia menjadi tidak berekor?

Bagi Bo Xia, kandidat doktoral di Fakultas Kedokteran Grossman Universitas New York (NYU), teka-teki itu telah menjadi sumber daya tarik sejak kecil, katanya kepada Live Science. 

"Saya bertanya-tanya tentang itu ketika saya masih kecil, melihat hampir semua jenis hewan memiliki ekor—tetapi bukan saya (manusia)," kata Xia.

Setelah cedera tulang ekor baru-baru ini, Xia memutuskan untuk menyelidiki pusat masalah lebih dekat, untuk mempelajari bagaimana evolusi telah melucuti ekor manusia dan kera.

Nenek moyang manusia dan kera tak berekor paling awal yang diketahui adalah genus primata yang disebut Proconsul, hidup di Afrika selama zaman Miosen atau sekitar 23 juta hingga 5,3 juta tahun yang lalu.

Mereka tidak memiliki tanda-tanda tulang ekor, yakni tulang yang ditemukan pada ekor.

Akan tetapi kehilangan ekor diperkirakan berasal lebih awal, sekitar 25 juta tahun yang lalu, ketika garis keturunan hominoid manusia dan kera menyimpang dari monyet Dunia Lama.

Kera dan manusia purba mungkin mendapat manfaat dari kehilangan ekor mereka karena membantu mereka beralih ke berjalan dengan dua kaki, sebuah perkembangan evolusioner yang bertepatan dengan bebas ekor.

SUMBER: https://nationalgeographic.grid.id/read/133537451/mengapa-manusia-bisa-tak-punya-ekor-begini-penjelasan-sains

Rara LIDA Tolak Sepanggung Dengan Pelaku KDRT, Lesti Kejora Sudah Dianggap Saudara

Film Laut Bercerita Bikin Milenial Manado Sulawesi Utara Meleleh

Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar Dukung Bitung Sulawesi Utara sebagai Kota Digital

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved