Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan di Bekasi

Terungkap Cara Sadis Rudolf Tobing Habisi Rekannya Icha, Dipelajari dari Internet

Terungkap cara Rudolf Tobing menghabisi rekannya Icha yang dipelajari dari internet.

Editor: Tirza Ponto
Istimewa
Terungkap Cara Sadis Rudolf Tobing Habisi Rekannya Icha, Dipelajari dari Internet 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tersangka Christian Rudolf Tobing (36) kini telah ditangkap dan diperiksa tim penyidik kepolisian

Rudolf Tobing ditangkap karena membunuh rekan wanita bernama Icha di apartmen di Apartemen Pramuka, Jakarta Timur.

Usai membunuh, Rudolf Tobing membuang jasad Icha ke kolong tol Becakayu, Kota Bekasi.

Baca juga: 5 Fakta Tentang Rudolf yang Bunuh Temannya, Miliki Masa Lalu yang Kelam, Seorang Pendeta Muda

Alasan ajak podcast bareng, Rudolf Tobing tega habisi nyawa Icha
Alasan ajak podcast bareng, Rudolf Tobing tega habisi nyawa Icha (YouTube Kompas TV, TribunMedan/Ho)

Cara Rudolf Tobing menghabisi nyawa rekannya itu pun terungkap.

Berdasarkan keterangan polisi, Rudolf dengan tega mencekik rekannya sampai tewas.

"Pelaku membunuh korban dengan (cara) mencekik," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga, Sabtu (22/10/2022).

Cara tersebut Rudolf lakukan agar korban bernama Ade Yunia Rizabani alias Icha (36) tak mengeluarkan suara. Ia mempelajari cara itu dari internet.

Rekaman kamera CCTV yang terpasang di lift apartemen kawasan Jakarta Pusat itu pun menunjukkan detik-detik sebelum peristiwa pembunuhan yang dilakukan Rudolf.

Awalnya, mereka berdua dalam video tersebut masuk ke dalam lift.

Saat pintu lift tertutup, Rudolf terlihat gelisah. Ia bahkan beberapa kali melakukan gerakan tidak beraturan.

Rudolf memancing Icha ke apartemen yang disewa dengan modus mengajak membuat podcast.

Rudolf yang berkepala plontos itu tampak mengenakan pakaian warna putih.

Sedangkan Icha terlihat santai mengenakan kaos berkelir kuning di sebelahnya.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Rudolf Tobing Ngaku Puas Bunuh Teman Wanitanya, Ada 3 Orang Target Pelaku

Jasad Icha dibuang Rudolf Tobing di Kolong Jalan Tol Becakayu, Bekasi
Jasad Icha dibuang Rudolf Tobing di Kolong Jalan Tol Becakayu, Bekasi (Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, pelaku bernama Christian Rudolf Tobing (36) yang membunuh wanita yang kemudian jasadnya dibuang ke kolong Tol Becakayu, Kota Bekasi, ternyata memiliki tiga target untuk dieksekusi.

Fakta baru tersebut diungkapkan oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga.

Sebelum membunuh Ade Yunia Rizabani alias Icha (36), pelaku ingin membunuh korban lainnya yang juga merupakan rekannya.

"Ada tiga orang (targetnya). Salah satu target itu pernah berteman dengan korban dan akhirnya bermusuhan," ujar Panjiyoga, kepada wartawan pada Jumat (21/10/2022).

Ia mengatakan Rudolf sudah saling dekat dengan Icha sehingga korban yang dibunuh terlebih dahulu.

"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," katanya.

Padahal target utama Rudolf sebenarnya berinisial H, tapi sulit dihubungi.

"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi sulit dihubungi," ujar Panjiyoga.

"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya, namun responnya kurang, sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya korban I," sambungnya.

Panjiyoga nengatakan, Rudolf membuang jasad korban Icha dengan berbagai cara.

"Pertama dibungkus plastik, lalu dimasukkan ke dalam troli dan ditutup bantal," kata Panjiyoga.

"Memang sempat berpapasan dengan penghuni apartemen lainnya, namun tidak ada yang curiga karena jasad korban ditutup plastik dan bantal," tandasnya.

Jawaban Pihak Gereja

Sosok Christian Rudolf Tobing (36) ternyata pernah menjadi seorang pendeta muda di Gereja GBP Kasih Allah Ministry (KAM), Kota Bogor.

Rudolf menjalani perannya sebagai pendeta muda semenjak tahun 2021 lalu dan saat ini sudah tiga bulan dinonaktifkan oleh pihak gereja.

Pihak Gereja GBP KAM pun memastikan bahwa kasus yang dilakukan oleh Rudolf ini tidak ada sangkut pautnya dengan gereja tempat dia berkhotbah.

Pimpinan Gereja GBP KAM, Charles F menerangkan, selama dia menjalani perannya sebagai Pendeta Muda, Rudolf merupakan sosok yang biasa-biasa saja.

"Hubungan dia hanya seorang pendeta muda untuk ditugaskan khotbah. Diluar dari itu tidak ada dan tidak punya kewenangan. Gapunya jabatan lain juga," kata Charles saat dijumpai TribunnewsBogor.com di Gereja GBP KAM, Jumat (21/10/2022).

"Kalau saya lihat orangnya biasa aja standar umum gaada spesial dimata saya. Biasa-biasa saja," tambahnya.

Charles membeberkan, meski sosoknya biasa saja, Rudolf menjalin komunikasi dengan jemaat di gereja dengan baik.

"Biasa biasa aja. Mengalir. Kita aja kaget yang tahu dia kaget juga. Ga terpikir seperti itu," ungkapnya.

Charles menerangkan, dirinya sempat merasa tidak menyangka apa yang dilakukan oleh Rudolf ini.

Walaupun, ditegaskan olehnya, apa yang dilakukan oleh Rudolf ini merupakan tindakan pribadi dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan gereja.

Dirinya pun mengetahui kasus ini lewat platform media sosial.

"Tidak menyangka. Diluar dugaan saya. Saya tidak pernah menyangka ada orang bisa lakukan itu. Diluar nalar saya. Kalau orang biasanya melakukan ada garis muka yang ketakutan. Jadi gaada bayangan. Saya gatau sama sekali mengapa dan kenapanya," jelasnya.

Charles pun menegaskan, bahwa pihak gereja sudah tidak menjalin komunikasi dengan Rudolf sebelum kasus ini terjadi.

Oleh sebab itu, ditegaskan Charles, pihak gereja menonaktifkan Rudolf sebagai Pendeta Muda.

"Dua bulan ini tidak ada komunikasi. Sama sekali. Saya sudah tegor dia dan kita non aktifkan kita copot gelar dia. Ketika dia melakukan sesuatu saya udah gatau lagi karena sudah non aktif," tegasnya.

Tugas Rudolf di Gereja GBP KAM Kota Bogor

Tugas Rudolf di Gereja GBP KAM Kota Bogor hanya sebatas berkhotbah di Gereja GBP KAM ketika ditugaskan.

Diluar itu, dipastikan oleh Charles, Rudolf tidak mempunyai kewenangan apapun dan tugas apapun.

Baca juga: Inisial R Kembali Meresahkan, Pelaku Pembunuhan di Bekasi Punya 3 Calon Korban: Target Utama Selamat

Tanggapan gereja GBP KAM Kota Bogor terkait Rudolf Tobing
Tanggapan gereja GBP KAM Kota Bogor terkait Rudolf Tobing (Istimewa)

"Dia Pendeta muda. Ditingkatan kita ada pendeta pembantu, pendeta muda, dan pendeta. Dia pendeta muda. Masih ada proses yanh jauh unyuk masuk di dalam pendeta. Memang dia ditasbihkan pendeta mudanya disini. Tapi, dia belum pendeta. Jangan salah. Dia hanya Pendeta Muda," ungkapnya.

Bahkan, Rudolf tidak boleh membawa gelar Pendeta Muda ini di luar dari Gereja GBP KAM ini sendiri.

"Boleh berkhotib. Gaboleh bawa gelar itu kalau dikuar harusnya hanya disini. Karena dia bukan pendeta. Diluar itu, gereja Zebaoth misalnya dia disana gaboleh bawa gelar kita. Jadi pendeta muda khususnya disini aja," tegasnya.

Meski begitu, ditegaskan oleh Charles, kasus yang dialami Rudolf ini tidak ada sangkut pautnya dengan gereja.

Charles pun memastikan, tindakan yanh dilakukan Rudolf ini merupakan tindakan pribadi Rudolf.

"Memang pribadi dia. Tudak ada urusan dengan gereja. Gereja tidak tahu langkah dia. Sudah tidak aktif selama tiga bulan juga," tandasnya

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com WartaKotalive.com

Baca Berita Tribun Manado disini:

https://bit.ly/3BBEaKU

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved