Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan di Bekasi

5 Fakta Tentang Rudolf yang Bunuh Temannya, Miliki Masa Lalu yang Kelam, Seorang Pendeta Muda

Simak 5 fakta tentang Rudolf Tobing yang membunuh dan membuang jasad temannya di kolong tol Becakayu, Bekasi.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Istimewa
5 Fakta Tentang Rudolf yang Bunuh Temannya, Miliki Masa Lalu yang Kelam, Seorang Pendeta Muda 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak 5 fakta tentang Rudolf Tobing pelaku pembunuhan terhadap temannya di sebuah Apartment di Jakarta.

Selesai melakukan pembunuhan, Rudolf Tobing membuang jasad temannya di kolong tol Becakayu, Bekasi.

Saat akan membuang jasad temannya itu, Rudolf Tobing terekam CCTV apartemen dengan senyum semringa di wajah bak tak ada rasa bersalah.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Rudolf Tobing Ngaku Puas Bunuh Teman Wanitanya, Ada 3 Orang Target Pelaku

Rekaman CCTV pada sebuah lift apartmen di kawasan Pramuka Jakarta memperlihatkan pelaku pembunuhan AYR yang mayatnya ditemukan di bawah tol Becakayu, Kota Bekasi.
Rekaman CCTV pada sebuah lift apartmen di kawasan Pramuka Jakarta memperlihatkan pelaku pembunuhan AYR yang mayatnya ditemukan di bawah tol Becakayu, Kota Bekasi. (Sumber: Instagram @bekasi_24_jam)

Hal itulah yang menuai perhatian publik.

Alih-alih merasa bersalah, Rudolf Tobing malah terlihat santai.

Sontak sikap aneh pelaku pembunuhan ini membuat publik penasaran.

Kini setelah diperiksa polisi, terungkap Rudolf Tobing memiliki masa lalu kelam yang membuat dirinya menjadi sosok pembunuh berdarah dingin.

Simak fakta-fakta terkait Rudolf Tobing berikut ini:

1. Masa Lalu Rudolf 

Pelaku pembunuhan yang bernama Christian Rudolf Tobing, itu ternyata memiliki trauma semasa kecil.

Semasa kecil, Rudolf sering dipukuli oleh ayahnya hingga berakibat saat ia dewasa tak bisa mengontrol emosinya.

Hal itu diketahui berdasar pemeriksaan psikologi Rudolf yang dilakukan oleh tim penyidik.

"Pelaku sering dipukuli almarhum orangtua dan punya emosi yang meledak-meledak," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, diberitakan Tribunnews sebelumnya.

2. Pernah Sekolah di Amerika

Fakta lainnya, terungkap pula masa lalu Rudolf saat mengenyam pendidikan.

Rudolf ternyata pernah bersekolah di Amerika Serikat.

Indrawienny menerangkan, tersangka bersekolah di Amerika sejak Sekolah Menengah Atas atau SMA.

Setelah lulus, Rudolf melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Amerika.

Namun tersangka kemudian pulang kembali ke Indonesia lantaran dideportasi.

"Tersangka pernah kuliah di Amerika namun dipulangkan karena pelaku dideportasi," ucapnya, dikutip Tribunnews.

Tersangka dideportasi lantaran pelaku melanggar aturan visa dengan bekerja secara penuh waktu atau full time di negeri orang.

Selanjutnya, Rudolf kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di sekolah tinggi ilmu Teologi di Jakarta.

"(tersangka) melanjutkan sekolah Teologi dan lulus tahun 2015," tuturnya.

3. Menjadi Pendeta Muda

Setelah belajar di sekolah Teologi, Rudolf kemudian menjadi seorang pendeta muda di sebuah gereja di Bogor.

"Berdasarkan keterangan pelaku, dia pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di Bogor," kata Panjiyoga kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: SOSOK Rudolf Tobing, Pelaku Pembunuhan yang Terekam CCTV di Lift Apartemen, Ternyata Seorang Pendeta

SOSOK Rudolf Tobing, Pelaku Pembunuhan yang Terekam CCTV di Lift Apartemen, Ternyata Seorang Pendeta
SOSOK Rudolf Tobing, Pelaku Pembunuhan yang Terekam CCTV di Lift Apartemen, Ternyata Seorang Pendeta (Istimewa/Internet/HO)

Meski begitu, Panjiyoga mengatakan pihaknya masih mendalami soal Rudolf pernah menjadi pendeta muda tersebut.

"Pengakuan tersangka pernah menjadi pelayan di gereja ini masih didalami lagi," jelas Panjiyoga.

Namun berdasarkan pengakuan pelaku, pekerjaannya saat ini adalah sebagai terapis anak berkebutuhan khusus.

"Kerjaan tersangka ini sekarang adalah salah satu terapis untuk anak berkebutuhan khusus," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

4. Tersenyum Setelah Berhasil Habisi Korban

Aksi Rudolf setelah melakukan pembunuhan terekam dalam sebuah CCTV.

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung membungkus jasad korban menggunakan plastik dan lakban berwarna hitam.

Jasad AYR kemudian dibawa dari lokasi pembunuhan menggunakan mobil berwarna putih dan dibuang ke kolong Tol Becakayu.

Rekaman CCTV lift memperlihatkan pelaku R terlihat membawa mayat korban di dalam sebuah bungkusan dengan menggunakan troli.

Video di media sosial memperlihatkan pelaku R yang berkepala plontos masuk ke dalam lift dengan mendorong sebuah troli.

Pelaku R yang mengenakan kaos dan bercelana pendek tampak tersenyum saat memasuki lift.

Soal mimik muka pelaku yang tersenyum dan terekam di CCTV rupanya ada makna tersendiri.

AKBP Indrawienny Panji Yoga mengatakan menurut keterangan pelaku tersenyum karena senang karena target sudah tewas terbunuh.

"Target sudah dicapai, korban sudah meninggal dunia," imbuhnya.

5. Punya Target Lain

Bukan hanya Icha, rupanya Rudolf Tobing memiliki dua target lain yang ingin ia habisi juga.

Sosok Rudolf Tobing tengah menjadi sorotan setelah menjadi pelaku pembunuhan seorang wanita yang jenazahnya dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Kini terungkap, ternyata Rudolf Tobing memiliki tiga calon korban yang hendak ia bunuh.

Namun dari ketiga calon korban tersebut, baru AYR alias Icha yang berhasil Rudolf Tobing habisi dengan keji.

Baca juga: Ricky Rizal Ngaku Tak Tahu Skenario Pembunuhan Brigadir J dan soal Pelecehan Putri Candrawathi

Alasan ajak podcast bareng, Rudolf Tobing tega habisi nyawa Icha
Alasan ajak podcast bareng, Rudolf Tobing tega habisi nyawa Icha (YouTube Kompas TV, TribunMedan/Ho)

Icha sendiri sebenarnya bukanlah target utama Rudolf untuk dibunuh.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sebelum membunuh Icha, tersangka ternyata mengincar korban lain yang juga merupakan rekannya berinisial H.

"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, Rudolf sempat mencoba menemui H.

Tersangka saat itu menghubungi adik H guna mengetahui keberadaan temannya tersebut.

"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya namun responnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya yaitu korban I," terang Panjiyoga.

Selain itu, Panjiyoga mengatakan masih ada korban lain yang menjadi target tersangka.

Dia adalah seorang wanita berinisial S yang juga rekan tersangka.

Namun, pelaku baru berhasil mengeksekusi korban Icha sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian.

Rudolf mengaku korban I merupakan targetnya yang paling lemah dan mudah dijangkau.

"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," ucap Panjiyoga.

Artikel tayang di Tribunnewsmaker.com

Baca Berita Tribun Manado disini:

https://bit.ly/3BBEaKU

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved