Kesehatan
Orang Tua Waspada, Kenali Gejala-gejala Ginjal Akut pada Anak
Kemenkes meminta orangtua tidak panik, tetap tenang namun selalu waspada dengan mengenali gejala gangguan ginjal akut misterius.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 1-5 tahun terjadi peningkatan akhir-akhir ini.
Kemenkes meminta orangtua tidak panik, tetap tenang namun selalu waspada.
Orang tua wajib waspada dengan mengenal gejala gangguan ginjal akut misterius.
Baca juga: RSUP Kandou Manado Sulawesi Utara Pastikan Belum Ada Anak yang Dirawat karena Gagal Ginjal Akut

Dikutip dari Kompas.com, Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ) melaporkan, terdapat 192 kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak-anak hingga Selasa (18/10/2022).
Simak tanda waspada orangtua pada kondisi anak yang mengarah pada penyakit misterius ini berdasarkan keterangan Kemenkes.
Kementerian Kesehatan menerangkan, jika anak mengalami gejala seperti:
- diare
- mual
- muntah
- demam selama 3-5 hari
- batuk
- pilek
- sering mengantuk
- jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali
Jika anak anda memiliki gejala ini, maka orang tua harus selalu hati-hati.
"Pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,'' kata Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Pastikan bila anak sakit cukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air.
Lebih lanjut, gejala lain yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan).
Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sampai saat ini kasus gangguan ginjal akut pada anak ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, untuk itu pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk satu tim yang bertugas untuk mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak.
Dari data yang ada gejala yang muncul di awal adalah terkait infeksi saluran cerna yang utama untuk itu Kemkes menghimbau sebagai upaya pencegahan agar orang tua tetap memastikan perilaku hidup bersih dan sehat tetap diterapkan, pastikan cuci tangan tetap diterapkan, makan makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang dan pastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dilengkapi.
Selain itu, Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan.
Surat keputusan ini memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut sesuai dengan indikasi medis.