Pandemi Superbug
Apa Itu Superbug? Pandemi yang Kini Muncul di India, Berikut Penjelasannya
Di Rumah Sakit Kasturba di negara bagian Maharashtra, India barat, para dokter bergulat dengan pandemi superbug yang kebal antibiotik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini negara India tengah heboh dengan pandemi baru.
Diketahui pandemi tersebut dinamakan superbug.
Lantas apa sebenarnya artinya, apa itu superbug?.
Baca juga: Arti Tampilan Mirip Lingkaran di WhatsApp, Simbol Baru yang Ternyata Ada Manfaatnya
Baca juga: Ramalan 12 Zodiak Hari ini Jumat 14 Oktober 2022, Taurus Jadi Sangat Emosi, Scorpio Perlu Hati-hati
Berikut ini penjelasan soal pandemi Superbug yang sedang melanda India.
Di Rumah Sakit Kasturba di negara bagian Maharashtra, India barat, para dokter bergulat dengan pandemi superbug yang kebal antibiotik.
Infeksi ini terjadi ketika bakteri berubah dari waktu ke waktu dan menjadi resisten terhadap obat yang seharusnya mengalahkan mereka dan menyembuhkan infeksi yang disebabkannya.
Resistensi semacam itu secara langsung menyebabkan 1,27 juta kematian di seluruh dunia pada 2019, menurut The Lancet, sebuah jurnal medis.
Antibiotik, yang dianggap sebagai garis pertahanan pertama melawan infeksi parah, justru tidak bekerja pada sebagian besar kasus ini.
India adalah salah satu negara yang paling parah dilanda yang oleh dokter disebut sebagai "resistensi antimikroba" .
Resistensi antimikroba adalah infeksi neonatal yang resistan terhadap antibiotik saja bertanggung jawab atas kematian hampir 60.000 bayi baru lahir setiap tahun.
Sebuah laporan pemerintah baru membuat gambaran yang mengejutkan tentang keadaan yang lebih buruk.
Dikutip dari BBC, pengujian yang dilakukan di Rumah Sakit Kasturba untuk mengetahui antibiotik mana yang paling efektif dalam mengatasi lima bakteri patogen utama menemukan bahwa sejumlah obat utama hampir tidak efektif.
Patogen ini termasuk E.coli (Escherichia coli), umumnya ditemukan di usus manusia dan hewan setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Klebsiella pneumoniae, yang dapat menginfeksi paru-paru menyebabkan pneumonia, dan darah, memotong kulit dan lapisan otak menyebabkan meningitis.
Sementara Staphylococcus aureus yang mematikan, bakteri bawaan makanan yang dapat ditularkan melalui tetesan udara atau aerosol.