Kotamobagu Sulawesi Utara
Antrean Mengular 500 Meter di SPBU Kotabangon Kotamobagu Sulawesi Utara Sejumlah Sopir Resah
Antrean panjang terjadi di SPBU Kotabangon, Kotamobag, Sulawesi Utara, Jumat (14/10/2022). Karena mengantre, pendapatan para sopir truk menurun.
Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Antrean panjang kendaraan untuk mendapat bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kotabangon, Kotamobag, Sulawesi Utara, Jumat (14/10/2022).
Antrean tersebut terjadi hampir setiap hari.
Hal ini diungkapkan oleh seorang sopir bernama Doni Panongelan (56) kepada Tribunmanado.co.id.
"Antrean seperti ini terjadi hampir setiap hari di SPBU yang ada di Kotamobagu," kata Doni.
Doni adalah seorang sopir dump truck pengakut material.
Ia mengaku kadang dalam sehari hanya bisa mengangkut satu rit material saja karena harus mengantre panjang untuk membeli BBM.
Baca juga: Kecelakaan Maut Terekam CCTV, 2 Tukang Sapu Tewas, Korban Ditabrak Mobil
Baca juga: Tuai Karma Usai Pacari Mantan Teman Sendiri, Brisia Jodie Kini Tobat Serta Minta Maaf ke Marion Jola
"Karna antrean kadang satu hari saya hanya bisa mengakut satu rit material saja, dikarenakan antrean untuk mendapatkan BBM jenis solar sangat panjang," ungkap Doni.
Doni mengatakan, ia mengantre sejak pukul 00.00 Wita.
Tetapi ia baru mendapat giliran pada pukul 13.00 Wita.

Padalah ia rela tidur dalam keadaan duduk di dalam mobil.
"Saya stand by parkir mobil untuk antrean pada pukul 00.00 Wita agar mendapat tempat yang tidak terlalu jauh. Pukul 00 Wita saya parkir dan tidur di dalam mobil, pukul 06.00 Wita sudah mulai antre, selesai mengisi BBM biasanya pada pukul 13.00 Wita. Waktu saya lebih banyak habis saat antrean seperti ini," ujarnya.
Akibatnya, pendapatan sopit truk seperti Doni menurun.
Baca juga: Lesti Kejora Cabut Laporan, Fans dan Netizen Kecewa, Dede: Ini Jadi Pelajaran
Baca juga: Boboca Fest Ditunda hingga Desember, Begini Nasib Uang Tiket Harga Rp 400 Ribu yang Sudah Dibayar
Kadang, uang yang didapat hari ini juga habis hari ini.
Bahkan, terkadang pendapatan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.(*)