Pengakuan Baru Ferdy Sambo, Kini Ngaku Perintah Bharada E untuk Hajar Brigadir J Bukan Menembak

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Diketahui kasus tersebut masih dalam proses pengadilan.

Ferdy Sambo pun memberikan pengakuan baru soal kronologi pembunuhan Brigadir J.

Baca juga: Info Cuaca Hari Ini Kamis 13 Oktober 2022, Sulut Tak Berpotensi, Ini Wilayah Waspada Hujan Lebat

Baca juga: Rizky Billar Tidak Menyesal, Meski Sudah Jadi Tersangka Kasus KDRT Terhadap Lesti Kejora

Baca juga: Hasil Liga Champions Barcelona vs Inter Milan, Laga Dramatis, Lewandowski Jadi Penyelamat Barca

Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo mengaku hanya memerintahkan Bharada E untuk menghajar Brigadir J saat berada di rumah dinas Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Namun yang terjadi saat itu adalah penembakan.

Ferdy Sambo kemudian panik setelah insiden tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah.

"Perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan, itu perintahnya adalah "hajar Chad". Namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu," kata Febri saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022), seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya.

Atas insiden tersebut, Ferdy Sambo kemudian panik dan memerintahkan ADC untuk memanggil ambulans.

"FS kemudian panik dan memerintahkan ADC. Jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan memanggil ambulans," katanya.

Setelah penembakan tersebut, Ferdy Sambo lalu menjemput Putri Candrawathi dari kamarnya.

Ferdy Sambo disebut mendekap wajah sang istri agar tak melihat insiden tersebut.

Sambo kemudian memerintahkan Bripka Ricky Rizal unttuk mengantar Putri Candrawathi ke rumah Saguling.

Febri juga menjelaskan, pada saat itu Ferdy Sambo awalnya hendak bemain badminton ke Depok.

Mengutip Kompas.com, Ferdy Sambo kemudian memerintahkan sopirnya untuk berhenti saat melintasi kawasan Duren Tiga.