Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan

Kecelakaan Kapal, 76 Orang Tewas, Kapal Terbalik di Tengah Banjir Bandang

Terjadi kecelakaan maut kapal di negara bagian Anambra, Nigeria Tenggara, Afrika.

Kompas.com/Thinkstock
Ilustrasi kapal tenggelam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut kapal di negara bagian Anambra, Nigeria Tenggara, Afrika.

Kecelakaan tersebut dikarenakan adanya bencana banjir bandang yang menerjang kapal.

Akibat peritiwa nahas itu sedikitnya 76 orang tewas.

Baca juga: Ini Penjelasan Polri Terkait Gas Air Mata Kedaluwarsa di Kanjuruhan

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,7 SR Pagi Ini Selasa 11 Oktober 2022, Baru Saja Guncang di Laut, Ini Lokasinya

Baca juga: Kecelakaan Maut, 76 Orang Tewas, Perahu Terbalik Disapu Gelombang

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari (Vanguard News via Tribunnews.com)

Korban tewas akibat kecelakaan kapal di negara bagian Anambra, Nigeria Tenggara, bertambah menjadi 76 orang.

Dikutip dari Reuters, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter pada hari Minggu, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan otoritas darurat telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas dalam kecelakaan kapal tersebut yang lebih banyak.

"Pihak berwenang sedang bekerja untuk menyelamatkan atau memulihkan penumpang yang hilang," kata Buhari dalam pernyataannya.

Ia menambahkan, Pemerintah Nigeria elah mengarahkan instansi terkait untuk memeriksa protokol keselamatan untuk mencegah kecelakaan di masa depan.

Kapal terbalik pada hari Jumat di tengah banjir besar di daerah Ogbaru, Anambra, menurut pejabat pada hari Sabtu, ketika mereka mengatakan setidaknya 10 orang tewas dan 60 orang hilang.

Kepala Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Anambra mengatakan 15 orang telah diselamatkan pada Sabtu malam.

Anambra termasuk di antara 29 dari 36 negara bagian Nigeria yang mengalami banjir besar tahun ini.

Air telah menghanyutkan rumah, tanaman dan jalan dan mempengaruhi setidaknya setengah juta orang.

Afam Ogene, seorang penduduk setempat, mengatakan kepada Reuters bahwa karena banjir telah menghancurkan jalan utama yang menghubungkan delapan komunitas ke daerah lain, beberapa penduduk harus melakukan perjalanan dengan perahu.

Dia mengatakan kapal yang terbalik itu buatan lokal dan memiliki kapasitas untuk mengangkut lebih dari 100 orang.

Ia menambahkan bahwa mesin kapal telah gagal dan diterjang ombak, tak lama setelah diluncurkan.

(Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami)

Baca Berita Tribun Manado di sini

Tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved