Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Viral Mantan Polisi Serang Puluhan Balita di Penitipan Anak, Puluhan Orang Tewas Termasuk Guru Hamil

Staf medis setempat mengatakan pada hari Jumat bahwa 37 orang telah meninggal, banyak dari mereka adalah anak-anak.

Editor: Indry Panigoro
YouTube ABC News (Australia)
Kolase foto pelaku penyerangan, mantan polisi Thailand Panya Khamrab (kiri) dan sejumlah korban balita yang ditemukan tewas di ruang penitipan anak, Jumat (7/10/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di Medsos aksi penembakan yang dilakukan mantan polisi.

Ini memang bukan terjadi di Indonesia.

Namun kasus ini mengegerkan publik.

Pasalnya korban dari penembakan itu total 37 orang.

Dan paling banyak anak-anak yang jadi korban.

Ya seorang pria yang merupakan mantan aparat kepolisian melakukan penembakan di pusat penitipan anak di Distrik Na Klang, provinsi Nong Bua Lamphu sekitar 500 km (310 mil) timur laut ibu kota Bangkok, Thailand.

Dilansir TribunWow.com, korban jiwa berjumlah hingga 37 orang dengan mayoritas berasal dari kalangan anak-anak balita.

Bahkan, seorang guru yang sedang hamil besar ikut tewas menjadi korban bersama bayi yang dikandungnya.

Dikutip Al Jazeera, Jumat (7/10/2022), Supaporn Pramongmuk tinggal beberapa minggu lagi akan melahirkan.

Di bulan kedelapan kehamilannya, guru berusia 25 tahun itu pergi bekerja seperti biasa pada hari Kamis di sebuah taman kanak-kanak di timur laut Thailand di mana murid-muridnya berusia tidak lebih dari dua tahun.

Tetapi pada hari Kamis, Supaporn dan anaknya yang belum lahir termasuk di antara 37 orang yang tewas dalam salah insiden terburuk yang pernah terjadi Thailand.

Kolase foto pelaku penyerangan, mantan polisi Thailand Panya Khamrab (kiri) dan sejumlah korban balita yang ditemukan tewas di ruang penitipan anak, Jumat (7/10/2022).
Kolase foto pelaku penyerangan, mantan polisi Thailand Panya Khamrab (kiri) dan sejumlah korban balita yang ditemukan tewas di ruang penitipan anak, Jumat (7/10/2022). (YouTube ABC News (Australia))

"Air mata berjatuhan di dalam hati saya," kata Pranee Srisutham, ibunda Supaporn.

"Aku tidak bisa menangis, aku tidak bisa berbicara."

Suami Supaporn tidak bisa berkata apa-apa untuk mengungkapkan kesedihannya.

"Aku tidak bisa berkata-kata," katanya dengan mata nanar.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved