Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Sosok Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang Diminta Mundur dari Ketum PSSI Buntut Tragedi Kanjuruhan

Simak sosok Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang diminta mundur dari Ketum PSSI buntut dari tragedi maut Kanjuruhan.

Editor: Tirza Ponto
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM/SURYA/Purwanto
Sosok Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang Diminta Mundur dari Ketum PSSI Buntut Tragedi Kanjuruhan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak biodata Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, Ketua Umum (Ketum) PSSI.

Tagar #IwanBuleOut bergema di twitter.

Iwan Bule diminta mundur dari jabatannya Ketum PSSI.

Baca juga: Terungkap Dalang yang Diduga Perintahkan Penembakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Pria yang akrab disapa Iwan Bule
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, mengaku pengajuan ini bakal dilakukan agar pihak AFC dan FIFA juga mengetahui apa yang menjadi keluh kesah PSSI.

Iwan Bule didesak segera mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban bagi ratusan korban dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan ini memang menjadi sejarah kelam bagi persepak bolaan di Indonesia bahkan dunia.

Berikut Biodata Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, Ketum PSSI.

Sebelumnya dikabarkan ada 131 orang harus meregang nyawa dan ratusan korban mengalami luka-luka usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022)

Imbas dari tragedi tersebut, desakan untuk ketua umum PSSI Mochamad Iriawan mundur makin deras.

Desakan tersebut muncul dari berbagai kalangan suporter hingga netizen.

Dikutip dari Surya.co.id desakan itu muncul dari beberapa kelompok suporter dan netizen.

Biodata Mochamad Iriawan atau Iwan Bule

Melansir Wikipedia, Iwan Bule atau yang memiliki nama asli Mochamad Iriawan merupakan seorang Purnawirawan perwira tinggi Polri yang terakhir menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.

Iwan Bule merupakan lulusan Akpol tahun 1984. Selama karier kepolisian, beliau lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.

Sebelumnya, Iriawan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Kasus terkenal yang pernah ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar, saat beliau masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi tahun 2008.

Pada tanggal 18 Juni 2018, Iriawan dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan hingga 5 September 2018.

Pada tanggal 2 November 2019, Iriawan menang pada kongres Luar Biasa PSSI dengan memperoleh suara 82 di hotel Shangri-La Jakarta, sehingga terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019–2023.

Menjabat Ketum PSSI

Pada pemilihan yang sempat diselingi oleh pengusiran enam Calon Ketua Umum lainnya, terpilih Komjen Mochamad Iriawan atau yang biasa dipanggil Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI yang baru untuk masa Bakti 2019-2023

Dalam pemilihannya Iwan Bule memenangakan 82 suara dari 85 voter yang ada dan resmi terpilih menjadi Ketua Umum pada periode 2019-2023.

Respon Iwan Bule

"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)," kata pria yang biasa disapa Iwan Bule itu ketika ditemui awak media di Malang, Selasa (5/10/2022) sore.

Baca juga: Cerita Pilu Yohanes, Minta Polisi Jangan Tembakan Gas Air Mata ke Tribun, Malah Dipukul

Pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan.
Pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan. (KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

Menurut dia, memilih mundur itu sama saja dengan lari dari tanggung jawab. Jadi, ia memastikan akan mengawal Tragedi Kanjuruhan hingga usai.

"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya. [Saya berada] di Malang sampai selesai," ucap pria berusia 60 tahun itu.

"Salam buat netizen ya (sambil tertawa)," imbuhnya sembari berjalan dan menyudahi sesi wawancara.

PSSI sejauh ini telah memberikan sanksi kepada Arema FC terkait Tragedi Kanjuruhan.

Arema FC didenda Rp 250 juta, dilarang menggelar laga kandang di Malang, dan tidak boleh dihadiri penonton.

Selain itu, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mendapat sanksi larangan aktif di sepak bola seumur hidup.

Hukuman yang sama juga diberikan kepada Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.

Artikel ini tayang di Surya.co.id  Tribun-Papua.com

Baca Berita Tribun Manado disini:

https://bit.ly/3BBEaKU

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved