Penambahan Jam Belajar
Siap-siap, Siswa SD dan SMP Manado Bakal Belajar Hingga Sore, Akan Ada Penambahan Jam Belajar
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado Sulawesi Utara mewacanakan penambahan jam belajar. Siswa SD dan SMP bakal belajar hingga sore.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Siswa Sekolah Dasar atau SD dan Sekolah Menengah Pertama atau SMP bakal belajar hingga sore.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado Sulawesi Utara mewacanakan penambahan jam belajar.
Salah satu tujuan penambahan jam belajar adalah menggenjot mutu pendidikan.
Amatan tribunmanado.co.id, Dinas Pendidikan Manado dan Kebudayaan menggelar rapat intens bersama para kepala sekolah untuk membahas wacana penambahan jam belajar.
Kadis Pendidikan Manado Deysie Lumowa menuturkan, pihaknya masih mengkaji dengan matang wacana penambahan jam belajar.
"Kita masih melakukan rapat dengan kepala sekolah," katanya Jumat (7/10/2020).
Dalam rapat itu pihaknya meminta masukan dari para kepala sekolah tentang penambahan jam belajar.
Lumowa menuturkan, jadi tidaknya wacana belajar hingga sore tersebut bergantung kepala sekolah.
"Jika mereka setuju, maka sekolah akan dilakukan hingga sore," katanya.
Sementara sejumlah Kepsek di Manado masih pro kontra tentang keputusan itu.
Seorang Kepsek yang enggan disebut namanya menyebut ia kurang setuju dengan keputusan itu.
"Yang jadi persoalan kalau ada yang sekolah siang bagaimana," katanya. Selain itu beber dia, memajukan Pendidikan, bukan kuantitas yang ditingkatkan tapi kualitas.
Politisi PDI Perjuangan, Jems Tuuk kembali melayangkan kritik tajam menyangkut prestasi dunia pendidikan Sulawesi Utara.
"Anggota DPRD Sulut ini menyebut di antara 34 Provinsi se-Indonesia, Provinsi Sulut menempati posisi 5 terbawah
"Pendidikan kita 5 besar paling bawah, ini diperhatikan pendidikan Sulut," kata dia ketika rapat paripurna DPRD Sulut, pekan lalu.
Padahal dana yang dikucurkan untuk pendidikan Sulut tidak sedikit.
Pendidikan ini wajib didanai, data yang saya lihat sudah Rp 800 miliar sampai 1,1 triliun habis," kata dia.
Betapa pentingnya pendidikan ini, bahkan Kaisar Hirohito ketika Jepang kalah perang, hal yang pertama ia tanyakan berapa banyak jumlah guru yang tersisa.
"Bukan berapa meter jalan sudah dibangun, masih berapa meter lagi akan dibangun," sindirnya.
Jems Tuuk menyesalkan dengan gelontoran yang hingga triliunan rupiah namun pendidikan Sulut tidak maju
"2023 ini diharapkan menjadi perhatian khusus," kata Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan Bolmong Raya ini. (Art)
Baca Berita Tribun Manado: KLIK LINK