Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Kesaksian Om Kumis saat Diserang KKB Papua di Bintuni, Diberondong Peluru, Lari Selamatkan Diri

Om Kumis dan rekan-rekannya diberondong peluru oleh KKB di lokasi penyerangan hingga berusaha menyelamatkan diri.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.com/SUDDIN SYAMSUDDIN dan IST
Kesaksian Om Kumis saat Diserang KKB Papua di Bintuni. Diberondong Peluru hingga Lari Selamatkan Diri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesaksian Om Kumis, salah satu korban yang selamat dari penyerangan oknum teroris KKB Papua di Papua Barat.

Om Kumis dan rekan-rekannya diberondong peluru oleh KKB di lokasi penyerangan hingga berusaha menyelamatkan diri.

Beberapa rekan Om Kumis kehilangan nyawa dalam peristiwa tragis tersebut.

Diketahui, sebanyak 14 pekerja Jalan Trans Bintuni - Maybrat diserang KKB Papua di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (29/9/2022) lalu.

Polda Papua Barat merilis identitas korban pekerja Jalan Trans Bintuni Maybrat yang diserang KKB Papua.

Para pekerja jalan yang diserang KKB Papua seluruhnya merupakan karyawan CV Doreri Permai.

Dari 14 orang tersebut, terdapat 4 warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Mengutip Tribun-Timur.com, keempat warga itu bernama Abbas Manna (52), Ruslan alias Cullang (33), Rizal alias Om Kumis (55) dan Armin (43).

Abbas dan Armin merupakan korban tewas. Sementara Ruslan dan Om Kumis selamat dalam peristiwa tersebut.

Keluarga Yafet Jorgern Rompis (54), warga Kota Manado, Sulawesi Utara, yang tewas diduga dibunuh (Kelompok Kriminal Bersenjata) KKB Papua.
Keluarga Yafet Jorgern Rompis (54), warga Kota Manado, Sulawesi Utara, yang tewas diduga dibunuh (Kelompok Kriminal Bersenjata) KKB Papua. (Tribunmanado.co.id/HO)

Ruslan merupakan korban yang terkena tembakan di lengan sebelah kanan dan menyelamatkan diri ke pos.

Sementara Om Kumis menyelamatkan diri dan berpisah di sungai Majnik ke arah Kampung Maghti.

"Saat itu kami sedang mengerjakan perbaikan jalan, tiba-tiba suara tembakan, pada tembakan pertama tidak ada yang kena."

"Tembakan pertama kami kira hanya tembakan peringatan agar kami berhenti bekerja.

Namun beberapa saat terjadi tembakan susulan, 14 pekerja langsung bersembunyi dan ada yang lari," kata Om Kumis, Selasa (3/10/2022).

"Letusan pertama dan kedua belum ada pekerja yang terkena, namun pada tembakan ketiga, teman kami Ruslan yang kena tembakan," kisah Om Kumis.

Halaman
1234
Sumber: TribunMedan.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved