Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Aksi Fans Bayern Munchen Mengenang Tragedi Kanjuruhan, Bentangkan Spanduk Bertuliskan Hal Ini

Inilah simpati dari para fans Bayern Munchen yang turut mengenang tragedi Kanjuruhan.

Editor: Tirza Ponto
Instagram/@gosball/ KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Aksi Fans Bayern Munchen Mengenang Tragedi Kanjuruhan, Bentangkan Spanduk Bertuliskan Hal Ini 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi di Stadion Kanjuruhan menyita sorotan dunia.

Media-media asing pun memberitakan mengenai tragedi kelam yang memakan ratusan korban jiwa ini.

Berbagai dukungan demi dukungan bertaburan di media sosial klub sepakbola.

Baca juga: UPDATE Tragedi Kanjuruhan Selasa 4 Oktober 2022: Ini Daftar Nama 131 Korban Tewas

Suporter Arema FC, Aremania saat mendukung timnya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Suporter Arema FC, Aremania saat mendukung timnya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur. (KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU)

Terbaru, para Fans dari Bayern Munchen memberikan aksi dukungan untuk para ratusan korban jiwa Tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Aksi ini bahkan disebut "gila".

Hingga berita ini dikabarkan ada 131 pendukung Arema FC, Aremania yang dikabarkan meninggal dunia seusai laga Arema FC Vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).

Satu di antara yang memberi dukungan untuk tragedi Kanjuruhan tersebut adalah suporter Bayern Munchen.

Dukungan tersebut diberikan fan Bayern Munchen saat Manuel Neuer cs menghadapi Viktoria Plzen pada babak penyisihan grup UEFA Champions League match day ke-3.

Pada laga yang dihelat di markas Bayern Munchen, Allianz Arena, Selasa (4/10/2022) itu, suporter The Bavarian membentang spanduk dukungan dan sebut dalang di balik meninggalnya ratusan suporter Arema FC, Aremania.

Fan Bayern Munchen secara terang-terangan menuliskan, penyebab meninggalnya ratusan jiwa di Kanjuruhan adalah polisi.

Dukungan fan Bayern Munchen untuk korban tragedi Kanjuruhan.
Dukungan fan Bayern Munchen untuk korban tragedi Kanjuruhan.

Fan Bayern Munchen tersebut pun melakukan tribute untuk mereka yang meninggal dunia akibat tragedi di Kanjuruhan.

Dukungan gila ala fan Bayern Munchen tersebut di-repost oleh beberapa akun Instagram pecinta sepak bola Tanah Air.

Akun @gosball adalah satu di antara yang turut me-repost foto dukungan dari pendukung Sadio Mane dan kawan-kawan (dkk).

"More than 100 people killed by the police. Remember the dead of Kanjuruhan. (Lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi. Ingat kematian Kanjuruhan,-red)," bunyi spanduk yang dibentangkan fan Bayern Munchen yang di-repost oleh @gosball, Rabu (5/10/2022).

Diketahui, hingga saat ini, belum diketahui siapa dalang atau sosok pelaku utama dari tewasnya ratusan jiwa di tragedi naas di Stadion Kanjuruhan sesusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Terlebih, pihak terkait masih melakukan investigasi.

Hanya saja, Arema FC kini sudah menerima sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI akibat insiden mengerikan di Kanjuruhan.

Sanksi dari Komdis PSSI untuk Arema FC

Komisi Disiplin PSSI memberikan hukuman pada Arema FC terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Senin (1/10/2022).

Tragedi tersebut terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.

Bermula dari pendukung Arema FC, Aremania yang kecewa dan turun ke lapangan setelah laga.

Baca juga: Ada 14 Siswa yang Tewas Dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Ini Daftarnya

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) - Fakta kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) - Fakta kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. (SURYA/PURWANTO)

Pihak berwajib langsung melakukan tindakan dengan membubarkan Aremania yang berada di lapangan dengan melontarkan gas air mata.

Aremania yang panik langsung berbondong-bondong keluar dari stadion.

Di situlah korban mulai berjatuhan ketika Aremania berdesak-desakan keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Sebanyak 125 korban meninggal dunia dalam tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (4/10/2022), Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing membeberkan hukuman yang harus diterima Arema FC.

Mulai dari denda uang hingga hukuman berupa larangan-larangan harus dilakukan oleh Arema FC.

"Dari hasil sidang kami kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari markas Malang. Jaraknya harus 250 km dari lokasi," ucap Erwin Tobing.

"Kedua, klub Arema FC dikenakan sanksi denda Rp 250 juta. Ketiga, pengulangan pelanggaran di atas akan mendapatkan hukuman lebih berat kepada klub dan badan pelaksananya," tambahnya.

Berikut poin-poin hukuman Arema FC:

1. Arema FC dilarang menggelar pertandingan sebagai tuan rumah dengan penonton hingga Liga 1 2022/2023 berakhir.

2. Arema FC hanya diperbolehkan menggelar pertandingan berjarak lebih dari 250 km dari markas.

3. Arema FC membayar denda Rp 250 juta.

4. Panpel Arema FC dilarang berkecimpung di sepak bola Indonesia seumur hidup.

Polri dalami 6 CCTV

Sementara itu, Polri mendalami 6 titik CCTV yang menjadi tempat paling banyak jatuhnya korban dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Inilah Cerita Kiper Arema FC soal Tragedi Kanjuruhan, Dikelilingi Suporter yang Memeluk dan Memukul

Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Barat
Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Barat (AP Photo/Yudha Prabowo/KompasTV)

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan rekaman CCTV itu diambil dari 6 titik lokasi pintu keluar Stadion Kanjuruhan.

"Untuk labfor hari ini masih mendalami 6 titik CCTV, khususnya di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan pintu 13. Kenapa di 6 titik CCTV ini yang didalami oleh labfor karena dari hasil analisa sementara dinilai titik jatuhnya korban yang cukup banyak," kata Dedi dalam konferensi pers di Malang, Selasa (4/10/2022).

Dedi menuturkan bahwa pihaknya memerlukan ketelitian untuk memeriksa rekaman CCTV tersebut.

CCTV itu nantinya bisa dijadikan alat bukti untuk menetapkan tersangka di kasus tersebut.

"Oleh karena itu, perlu ketelitian dan kehati-hatian juga dari Labfor agar nanti bisa dijadikan sebagai alat bukti bagi penyidik sebelum penyidik nanti tentunya menetapkan tersangka terhadap seseorang," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dedi menambahkan tim inafis Polri juga bekerja sama dengan Labfor untuk melakukan identifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di dalam maupun luar stadion Kanjuruhan.

"Tim ini sudah meningkatkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan, masih mengumpulkan beberapa alat bukti dan keterangan saksi juga sudah dimintai dan keterangan ahli kemudian ada pemeriksaan alat bukti lainnya seperti petunjuk, surat dan baru nanti pada saatnya kita akan menetapkan tersangka dan langsung memeriksa statusnya sebagai tersangka," katanya.

(TribunWow.com/Krisna/Khis) 

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com Tribunnews.com

Baca Berita Tribun Manado disini:

https://bit.ly/3BBEaKU

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved