Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Manajemen Arema FC Jawab soal Tudingan Jual Tiket Melebihi Batas Kuota, KNPI: 'Keterlaluan Sekali'

Panitia Pelaksana Arema FC menjawab soal tudingan menjual tiket melebihi batas kuota Stadion Kanjuruan, Malang.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Kompas.com/ SUCI RAHAYU/Juara.net/Ovan Setiawan
Manajemen Arema FC Jawab soal Tudingan Jual Tiket Melebihi Batas Kuota, KNPI: 'Keterlaluan Sekali' 

Sudarmaji mengatakan, menyerahkan semuanya pada pihak yang berwenang untuk melakukan investigasi.

Polres Malang Hanya Izinkan Jual 38.054 Tiket

Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyebut panpel Arema FC tidak mentaati aturan tentang pencetakan jumlah tiket.

Hal tersebut merujuk surat yang dikeluarkan Polres Malang, polisi hanya mengizinkan pencetakan tiket sebanyak 38.054 tiket pertandingan.

Berbeda dengan keterangan Sudarmaji, Akmal mengatakan, panpel menjual tiket pertandingan sampai 45 ribu.

"Tapi panpel Arema mencetak sampai 45 ribu tiket. Ini melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan sehingga jumlah penonton tidak sebanding dengan kapasitas stadion," ungkap Akmal sebagaiamana dilansir Tribunnews, Senin (3/10/2022).

Menurutnya hal tersebut membuat ratusan suporter akhirnya berdesak-desakan saat ricuh.

Atas kejadian ini, Akmal pun menilai terjadi pelanggaran prosedural yang sangat fatal karena sampai menelan korban jiwa.

Lemahnya Pengelolaan Penyelenggaraan Pertandingan

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama menilai tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan akumulasi dari pembinaan olahraga yang salah kelola.

Ia menyesalkan lemahnya pengelolaan penyelenggaraan pertandingan yang dihelat pada Sabtu (1/10/2022) malam tersebut. Mengingat ada fakta yang terungkap yakni penjualan tiket melebihi kapasitas kursi stadion.

Baca juga: Sepakbola Adalah Kita, Solidaritas Doa Bersama Sulut United dan Suporter untuk Korban Kanjuruhan

Tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Kompas.com/ SUCI RAHAYU)

"Kita ketahui bahwa kapasitas Stadion Kanjuruhan 35 ribu kursi, namun tiket dijual sebanyak 40 ribu. Ini keterlaluan sekali hanya mengambil keuntungan saja," kata Haris kepada wartawan, Senin (3/10/2022).

Selain itu juga permintaan pergeseran waktu pertandingan dari malam ke sore hari untuk meminimalisir risiko justru diabaikan oleh PT LIB.

Lebih lanjut ia pun menyesalkan tindakan represif aparat keamanan di stadion. Berdasarkan video yang beredar, petugas kepolisian justru melakukan kekerasan kepada penonton yang memasuki lapangan.

Bahkan ketika suporter memenuhi area lapangan dan tribun penonton, pihak kepolisian justru menembakkan gas air mata ke tengah-tengah kerumunan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved