Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Supporter Buat Ricuh, Aparat Mengusir dengan Cara Kejam
Laga Arema vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 berakhir dengan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Hal itu memancing suporter lainnya semakin banyak masuk ke lapangan dari berbagai arah tribun, sehingga membuat kondisi semakin ricuh.
"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati sergio silva dan maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka," ungkapnya.
"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat john alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum" tersebut. Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain."
"Di ikuti dengan lempar" berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib. Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan."
Sayang, menurut pengakuan akun Twitter @RezqiWAhyu_05, aksi suporter yang merangsek ke lapangan dibarengi dengan aksi pengusiran dari aparat keamanan yang dianggapnya terlalu berlebihan.
Dia menurutkan jika aparat keamanan mengusir penonton dengan cara kejam dan sadis. Hal itu yang membuat sejumlah suporter melakukan perlawanan di dalam lapangan.
"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," ungkapnya.
"Tpi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat.. Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif."
"aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak"an gas air mata ke arah supporter."
"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10."
Menurutnya, para suporter yang panik terkena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun. Mereka berlarian ke pintu keluar, namun kesulitan karena pintu keluar sudah sesak dengan suporter lainnya.
Bahkan menurutnya banyak ibu-ibu, wanita, orang tua, dan anak kecil terlihat sesak napas tidak berdaya, karena terkena gas air mata dan berdesakan untuk keluar.
"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata," tuturnya.
"Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet."
"Didalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata."