Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Abel Camara Ungkap Momen & Kronologi Mencekam Tragedi Kanjuruan, Lihat 8 Orang Tewas di Ruang Ganti

Pemain Arema FC, Abel Camara menceritakan momen Mencekam Tragedi Kanjuruan, Lihat 8 Orang Tewas di Ruang Ganti

Editor: Tirza Ponto
Twitter.com/AremafcOfficial via TribunJatim.com/KOMPAS.com/Suci Rahayu
Abel Camara Ungkap Momen & Kronologi Mencekam Tragedi Kanjuruan, Lihat 8 Orang Tewas di Ruang Ganti 

Kemudian, para suporter yang mengetahui tim Arema FC kalah, langsung memanjat pagar.

Dan para pemain Arema FC langsung pergi ke ruang ganti.

"Mereka mulai memanjat pagar, pagar, kami pergi ke ruang ganti," tambah Abel.

Lalu, Abel menjelaskan bahwa beberapa jam berikutnya ia mendengar suara tembakan.

Bahkan, Abel mengaku bahwa ia melihat tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti.

“Sejak saat itu kami mulai mendengar tembakan, mendorong."

Baca juga: Buntut Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Pelatih Arema Minta Maaf dan Siap Dipecat

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 ((SURYAMALANG.COM/Purwanto))

"Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami."

"Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti," kata Abel.

Pemain Arema FC Tertahan

Ia pun menjelaskan, akibat kerusuhan tersebut, para pemain Arema FC harus tertahan di stadion selama empat jam.

Lalu, ketika para pemain berhasil keluar, ia melihat darah hingga mobil polisi yang terbakar akibat kerusuhan.

“Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil membuat semua orang menjauh."

"Ketika kami pergi, ketika semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu kets, pakaian di seluruh aula stadion."

"Ketika kami meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan polisi yang terbakar, tetapi kami memiliki perjalanan yang lancar ke pusat pelatihan kami, kami mengambil mobil dan pulang."

"Sekarang kami berada di rumah, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi," pungkas Abel.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved