Kesaksian Saksi Mata di Stadion Kanjuruhan, Lihat 'Banyak Orang Terinjak-injak', 127 Orang Tewas
Simak kesaksian saksi mata kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang dipicu dipicu kekalahan dari Arema FC.
Terkait tewasnya korban, Nico menduga salah satu penyebabnya karena kehabisan oksigen akibat berdesakan.
“Supporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen.”
“Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit,” tuturnya.
Di sisi lain, kerusuhan ini juga menyebabkan 13 mobil rusak.
“10 (mobil) di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi,” kata Nico.
Nico mengungkapkan motif para suporter Arema FC turun ke lapangan dengan maksud berusaha mencari pemain official Arema FC.
“Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya),” jelasnya.
Merangseknya suporter Arema FC ke dalam lapangan membuat petugas keamanan melakukan upaya-upaya pencegahan.
Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
“Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata.”
“Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” kata Nico.
Menurut Nico, ada sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan dari total 40 ribu orang yang hadir menonton.
Baca juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya, 127 Orang Meninggal

“Hanya sebagian 3.000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion,” ujarnya.
Sementara terkait tindakan penembakan gas air mata, Nico mengungkapkan dalam rangka merespon terhadap kelakuan suporter.
“Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi,” kata Nico.