Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bentara Budaya

Bentara Budaya Berkomitmen Menjadi "Hub" Budaya Nusantara, Syukuran 40 Tahun

Syukuran hari jadi 40 tahun ini digelar di dua tempat sekaligus, Bentara Budaya Jakarta (BBJ) dan Bentara Budaya Yogyakarta (BBY).

Dokumen Corporate Communications Kompas Gramedia
Foto bersama Jajaran Menteri dan Board of Director Kompas Gramedia yang menghadiri acara Syukuran 40 Tahun Bentara Budaya pada Senin (26/9/2022) di Gedung Bentara Budaya Jakarta. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bentara Budaya merayakan hari jadi dengan gelar Syukuran 40 tahun, Senin malam, (26/9/2022).

Syukuran hari jadi 40 tahun ini digelar di dua tempat sekaligus, Bentara Budaya Jakarta (BBJ) dan Bentara Budaya Yogyakarta (BBY).

Acara hari jadi ke 40 tahun Bentara Budaya bertajuk "Bentara untuk Indonesia". 

Malam Syukuran berupa jagongan seni yang digelar hybrid secara bersamaan di kedua lokasi.

“Patut disyukuri Bentara Budaya, yang berdiri 26 September 1982, dapat bertahan sampai sekarang.

Ke depan, Bentara Budaya terus berkomitmen menjadi 'hub' atau ruang pertemuan bagi beragam ekspresi seni budaya di Nusantara.

Keberagaman ini selaras dengan semangat pendirian Indonesia sebagai rumah besar bagi semua kelompok masyarakat," kata Ilham Khoiri, General Manager Bentara Budaya & Communication Management Kompas Gramedia, di Yogyakarta, Senin (26/9/2022).

Syukuran akan dibuka dengan penayangan kaleidoskop perjalanan Bentara Budaya selama 40 tahun berdiri, dilanjutkan prosesi tumpengan sebagai simbol syukur.

Tembang gembira oleh Endah Laras dan Woro Mustika mengiringi prosesi tumpengan di BBJ, sedangkan di BBY akan diiringi oleh Teater Muara – Wayang Cekakak.

Sebagai wujud apresiasi kepada para seniman yang telah berdedikasi mengembangkan budaya Nusantara, Bentara Budaya menyampaikan penghargaan kepada empat seniman terpilih dari berbagai daerah.

Keempat seniman tersebut adalah Serang Dakko sang Maestro Gendang dari Gowa, Sulawesi Selatan; Sahilin sang Maestro Seni Batanghari Sembilan asal Palembang, Sumatera Selatan; Ong Hari Wahyu sang Pegiat Seni Organik dari Yogyakarta; dan Warsad Darya sang Pelestari Wayang Golek Cepak Indramayu, Jawa Barat.

Keempat seniman itu dinilai telah berdedikasi mengembangkan seni budaya Nusantara selama bertahun-tahun.

Tak hanya berkarya atau pentas, mereka juga mendorong regenerasi seni kepada kaum muda.

Jajaran Menteri dan Board of Director Kompas Gramedia  38

Jajaran Menteri dan Board of Director Kompas Gramedia tampak menikmati penampilan hiburan selama acara Syukuran 40 Tahun Bentara Budaya berlangsung.

Seni yang tak hanya menghibur, tapi juga memendarkan kebajikan dan kearifan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved