Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Kombes Murbani Budi Pitono Jalani Sidang Etik Hari Ini, Imbas Kasus Ferdy Sambo

Kombes Pol Murbani Budi Pitono  menjalani sidang kode etik imbas kasus Ferdy Sambo. Diduga tidak profesional dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Editor: Tesalonika Geatri
Kolase Tribun Manado/Istimewa
Kasus pembunuhan Brigadir J. Kombes Murbani Budi Pitono Jalani Sidang Etik Hari Ini, Imbas Kasus Ferdy Sambo. 

"Kalaupun diceritakan, sangat berat, mungkin kalau saya ceritakan, antara percaya enggak percaya. Apapun penderitaannya, dia ( Yosua) menerima dan tidak pernah berkata apapun saking penurutnya, dan patuhnya, itu kelebihan di antara mereka berempat," kata Rosti Simanjuntak.

Mengenang sosok Brigadir J, Rosti menyebut putranya bisa mengerjakan semua pekerjaan.

Tak hanya itu, almarhum Yosua juga diakui Rosti Simanjuntak adalah anak yang peka.

"Dia dari kecil diberi Tuhan suatu feeling, instingnya luar biasa, yang bisa mengerti kondisi mamanya, bahkan kakak dan adiknya," akui Rosti Simanjuntak.

Lantaran hal tersebut, Rosti sangatlah dekat dengan Yosua.

Semasa hidupnya, Yosua selalu menelepon Rosti Simanjuntak setiap hari.

Dalam obrolannya, Rosti selalu memberikan nasihat agar Yosua jadi sosok baik hati dan bisa memegang kepercayaan.

"Saya bertanya setiap hari dan memberikan saran kepada dia, agar dia melakukan yang baik. Tidak boleh berlaku walaupun kita sudah dikasih orang kepercayaan, kita jangan sampai membuat orang tidak percaya. Saran itu, itulah yang diingatnya, anak ini sangat patuh dan penurut," pungkas Rosti Simanjuntak.

Mengenang kematian sang putra kesayangan, Rosti Simanjuntak meminta doa kepada khalayak.

Sadar kasus anaknya mulai meredup, Rosti Simanjuntak meminta publik untuk mengawal kasus kematian Yosua.

"Mohon bantu kami, bapak ibu, untuk mengungkap kasus ini, agar kasus ini terungkap dengan kebenaran dan keadilan dari Tuhan, dengan bantuan bapak dan saudara semua," pinta Rosti Simanjuntak.

Terkait kasus sang putra, Sameul Hutabarat turut geram.

Terlebih pembunuh utama Yosua, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bak tak ingin mengakui perbuatan kejinya.

Seperti diketahui, pihak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terus menggaungkan isu pelecehan seksual di balik kematian Brigadir J.

"Anak kita sudah meninggal dunia, yang pertama, sudah difitnah, yang di Duren Tiga, ini lagi di Magelang difitnah lagi. Sudah mati, difitnah lagi. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," kata Samuel Hutabarat.

Baca Berita Tribun Manado disini:

https://bit.ly/3BBEaKU

Artikel ini telah tayang di: Tribunnews.com dan TribunNewsmaker.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved