Sulut Maju
Gubernur Olly Dondokambey Dulang Capaian Positif di Tengah Kondisi Perang Rusia-Ukraina dan Pandemi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) terus berjuang membangun Bumi Nyiur Melambai di tengah kondisi sulit.
Konflik Geopolitik akibat Perang Rusia - Ukraina dan residu Pandemi Covid 19 menjadi dua tantangan yang harus dihadapi.
Meski sulit, Sulut di bawah OD-SK masih mencatat hasil positif.
Semisal tahun 2021 ekonomi Sulut tumbuh hingga 4,16 persen di atas rata-rata nasional yang 3,69 persen.
Penataan administrasi yang akuntabel dan transparan juga terus kita jaga agar selain dipercaya masyarakat kita bisa mendapatkan kepercayaan dari mitra kerja.
Sulut meraih 8 kali berturut-turut WTP dari BPK dalam pemeriksaan pengelolaan keuangan sejak 2016, serta berbagai penghargaan se-Indonesia hingga Sulut menjadi tuan rumah event bergengsi nasional maupun internasional.
Hasilnya meski pandemi investasi tetap masuk ke Sulut.

Dunia usaha masih menaruh minat dan kepercayaannya buat Sulut. Ini pentingnya menjaga kepercayaan lewat skema kerja akuntabel dan transparan tadi.
Akhirnya waktu itu Sulut mampu mencatat Investasi sebanyak Rp. 5,948 triliun dan dalam hal ini bahkan melampaui target investasi yang di tetapkan pemerintah pusat atau Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPMRI).
Terobosan pun terus dilakukan demi mendongkrak ekonomi daerah di tengah pandemi kala itu, diantaranya dengan penguatan industri pertanian dan perikanan.
Termasuk juga di dalamnya pembangunan pelabuhan perikanan dan fish market bertaraf internasional di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
Gerakan MARIJO BA KOBONG yang dicetuskan Pemprov Sulut di tahun 2020 yang kemudian seterusnya menjadi program kerja juga menunjukan geliat yang positif.
Di Sektor pertanian provinsi ujung Utara Sulawesi itu mampu menjadi daya dorong perekonomian.
Tercatat, hingga di akhir tahun 2021, nilai ekspor pertanian Sulawesi Utara mencapai Rp5,8 triliun, naik sebesar 109 persen dibanding ekspor tahun 2020 sebesar Rp2,82 triliun.
Pemerintah Provinsi Sulut berhasil menemukan jalan keluar. Tepat apa yang dikatakan Gubernur Olly, mari perkuat pertanian dan perikanan, saya yakin itu mampu menopang kita di tengah masa pandemi Covid 19 ini.

Apakah berhenti di situ saja? Tentu tidak. Belum selesai Covid 19, kita sudah disibukan dengan urusan Geo politik perang Rusia - Ukraina.
Bukan Sulut namanya jika mudah menyerah, asa yang ada tetap dipertahankan. Hasilnya terbilang positif dan juga kembali mampu memberi afirmasi bahwa sektor pertanian memang Primadona.
Di tengah pandemi dan konflik geo-politik, Ekonomi Sulut masih tumbuh, dan di saat bersamaan pertanian menjadi primadonanya.
Lapangan usaha pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan sumbangsi 20,61 % terhadap pertumbuhan ekonomi Sulut yang tercatat tumbuh positif juga di quartal ke dua tahun ini (2022) yakni sebesar 5,93%.
Berdasarkan Data terakhir Neraca perdagangan Sulut tahun ini pun Surplus US $ 118, 26 Juta. Ada peningkatan pula di sector pariwisata.
Pariwisata sudah mulai menunjukan taringnya lagi. Tercatat ada peningkatan di sector pariwisata sebesar 142,30 % dibandingkan bulan Juli 2021 kemarin (catatan data terakhir BPS/kuartal II).
Provinsi sulut terus melakukan promosi pariwisata lagi semenjak mulai dilonggarkannnya akses keluar masuk orang. KEK pariwisata Likupang serta spot spot potensi pariwisata lainnya pun lebih dioptimalkan lagi.
Di kota Tomohon misalnya, ada banyak tempat yang kemudian disulap menjadi objek wisata baru. Bahkan ketika turis belum diperkenankan masuk sementara aktivitas dalam daerah sudah mengalami sedikit pelonggaran kemarin, Tomohon juga merupakan salah satu tempat yang cukup sering dikunjungi tourist domestik.
Tempatnya yang sejuk dengan beragam sajian pemandangan alam menjadi daya Tarik tersendiri.
Kabar gembira juga datang kembali di sektor pariwisata. Satu helatan bertaraf internasional kembali dilaksanakan di Sulut.
Event Likupang North Sulawesi Internasional Fishing Competition 2022 (LNSIFC 2022), yang dilaksanakan pada tanggal 14-18 September merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk mempromosikan wisata bahari yang mendatangkan wisatawan mancanegara dan nusantara.
Event ini juga merupakan upaya memperkenalkan budaya dan kuliner yang berada di Sulawesi Utara.
Tidak hanya berhenti di situ saja, daerah yang dinakhodai oleh Olly Dondokambey dan Steven Kandouw ini, belum lama ini juga menjalin Kerjasama dengan pihak Jeju Air. Nota kesepakatan (MoU) yang ditandatangani langsung di Korea Selatan oleh Gubernur Olly dengan pihak Jeju Air kembali membawa angin segar di Sektor pariwisata.

Penerbangan langsung pulang-pergi Manado-Korea kini bukan lagi mimpi pasca ditandatanganinya nota kesepakatan ini.
Soal memanfaatkan peluang guna meningkatkan pariwisata Sulut ODSK memang ahlinya. Setelah sukses dengan pembukaan penerbangan langsung Manado-China kini giliran Korea yang dijamah. Hal ini tentu bukan tanpa perhitungan.
Setelah sempat dinobatkan sebagai the rising star destination of the year tahun 2019 kemarin karena berhasil tingkatkan kunjungan wisatawan hingga 600% Sulut kembali mendulang Asa dan optimis ini akan berbuah hasil positif.
Pemprov Sulut juga tengah focus mendorong pertumbuhan UMKM di Sulut. Bahkan tak hanya pasat domestic, pasar mancanegara pun disasar. Produk produk rumahan seperti keripik, pisang, abon ikan, juga gula cair mulai dilirik pasar Amerika. Ini bukti bahwa produk IKM bisa go international. (adv)
Baca juga: Akhirnya Terungkap Posisi Jet Pribadi yang Dipakai Brigjen Hendra Kurniawan, Terus Jauhi Indonesia
Baca juga: Dulu Kentutnya Laku Terjual, Gadis Ini Kini Jual Makanan Aneh Rp 30 Juta: Saya Berhasil Menemukan