Bursa Capres
Charta Politika: Usung Puan Jadi Beban Elektoral PDIP, Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies
Internal PDI Perjuangan berpeluang terbelah. Ini setelah dua kadernya masing-masing ngotot mencalonkan diri menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Internal PDI Perjuangan berpeluang terbelah. Ini setelah dua kadernya masing-masing ngotot mencalonkan diri menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.
Figur pertama Puan Maharani merupakan anak Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, sehingga banyak yang berharap Puan yang saat ini menjabat Ketua DPR RI bisa maju Capres 2024.
Alasannya dua Pilpres terakhir tak ada trah Soekarno yang ikut bertarung.

Figur lainnya adalah Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya selalu masuk tiga besar dari berbagai lembaga survei. Bahkan banyak yang memprediksi Ganjar Pranowo merupakan the next Jokowi.
Hasil survei terakhir Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dapat meningkatkan elektoral PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 mendatang.
Yunarto menjelaskan dalam survei Charta Politika terbaru, elektabilitas Ganjar dalam semua simulasi berada di atas angka 20 persen.
"Artinya Ganjar berpotensi menjadi dongkrak dan magnet elektoral dari PDI Perjuangan ketika dua variabel orang dengan survei tertinggi dan partai dengan survei tertinggi ini kemudian menjadi satu variabel," kata Yunarto dalam Rilis Survei Charta Politika: Kondisi Sosial Politik dan Peta Elektoral Pasca Kenaikan Harga BBM di kanal Youtube Charta Politika Indonesia, Kamis (22/9/2022).
Di lain sisi, Yunarto mengungkapkan keuntungan elektoral tidak akan didapat jika PDIP mengusung Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi capres.
Yunarto menyebut elektabilitas Puan masih berada di angka 2 persen, sehingga berpotensi menjadi beban elektoral PDIP pada Pemilu 2024.
"Mba Puan ada di angka sekitar 2 persen, artinya sosok capres ini yang seharusnya logikanya dalam Pemilu serentak bisa menjadi dongkrak elektoral, ini berpotensi menjadi beban elektoral," jelas Yunarto.
Dalam survei Charta Politika, PDIP meraih elektabilitas dengan perolehan 21,4 persen.
Meski begitu, Yunarto mengatakan partai tidak hanya menggunakan hasil survei sebagai pertimbangan dalam memilih capres yang akan diusung.
Yunarto menilai, hal itu merupakan bagian dari kompleksitas keputusan partai.
"Tapi balik lagi kompleksitas dari pengambilan keputusan partai kan tidak hanya melihat apa yang ada di dalam hasil survei," ucap Yunarto.
Seperti diketahui, pada rilis survei Charta Politika Indonesia simulasi tiga nama, Ganjar meraih 37,5 persen.