Brigadir J Tewas
Kekhawatiran Pendeta Gilbert Lumoindong pada Kasus Brigadir J, Ungkit Kesalahan Fatal Ferdy Sambo
Dibalik pengakuan Brigadir J ternyata sosok Pendeta Gilbert Lumoindong sempat mendampingi Bharada E.
Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Ferdy Sambo mendapat sorotan dari tokoh agama.
Dimana Pendeta Gilbert Lumoindong melalui Youtubenya turut memberi komentar soal kasus Brigadir J.
Baca juga: Pantas Lukas Enembe Suka ke Kasino, Ternyata Miliki Hobi Berjudi untuk Melepas Penat
Sebelumnya diketahui pengakuan Bharada E membongkar kasus pembunuhan Brigadir J.
Dibalik pengakuan Brigadir J ternyata sosok Pendeta Gilbert Lumoindong sempat mendampingi Bharada E.
Pendeta Gilbert Lumoindong mendampingi Bharada E sebagai terapi spiritual.
Namun hal itu berdasarkan penunjukan dari LPSK.
Pendeta Gilbert Lumoindong pun membahas kasus Brigadir J di channel Youtube @Gilbert Lumoindong dengan judul "PENDETA GILBERT BERDOA BAGI BRIGADIR J, FS, BHARADA E, IBU PC DAN POLRI".
Saat membuka pembahasannya, Pendeta Gilbert menyebut ada yang bertanya kenapa tidak pernah berkomentar soal kasus Brigadir J.
Setelah itu Pendeta Gilbert memberikan komentarnya dimana kasus ini sudah masuk pada rana politisasi.
Berikut Ini Komentar Pendeta Gilbert Lumoindong dari channel youtubenya:
1. Khawatir ada gesekan mungkin antara Junior dan Senior
"ini sudah masuk dalam ranah politisasi yang mengkhawatirkan, saya melihatnya banyak hidden agenda di dalamnya" komentar Pendeta Gilbert di chanel Youtubenya.
Selanjutnya Pendeta Gilbert sebut khawatir didalam tubuh Polri ada gesekan antara junior dan senior.
"Saya khawatir di dalam tubuh Polri sendiri ada gesekan- gesekan mungkin antara junior dan senior atau apapun, tetapi kita berdoa supaya tidak ada yang mengambil celah, mengambil keuntungan, tidak ada oknum-oknum yang justru memakai peristiwa ini mengadakan persaingan menggeser orang-orang tertentu" ucap pendeta Gilbert di chanel Youtubenya.
2. Khawatir dihubungkan dengan kasus KM 50
Pendeta Gilbert pun mengungkit soal kasus di KM 50 yang menimpah laskar FPI.
"Saya khawatir ada permainan Politisasi juga, dengan yang dihubung-hubungkan selalu dengan KM 50 karena beliau yang waktu itu menjadi Kadiv Propam adalah Irjen Pol Ferdy Sambo, sehingga ini pun kemudian menjadi alasan untuk diledakannya kasus ini lebih parah lagi" ucap Pendeta Gilbert.
3. Kesalahan Fatal dari Ferdy Sambo
Melalui Youtubenya pendeta Gilbert Lumoindong pun ungkit soal kesalahan fatal dari Ferdy Sambo dimana ada rekayasa cerita hingga penghilangan barang bukti.
"Sebuah kesalahan Fatal dari Ferdy Sambo karena sempat merekayasa cerita, tentang kejadian tembak menembak, dan ini tidak bisa diterima banyak orang, tidak bisa diterima institusi Polri karena ada obstruction of justice iya kan, ada penghilangan barang bukti dll.
Setelah itu Gilbert Lumoindong pun menyebut soal kasus pemerkosaan di Magelang yang mungkin terjadi jadi salah satu alasan Ferdy Sambo marah.
Pendeta Gilbert pun berdoa agar Fakta-fakta di persidangan akan jelas, kebenaran harus benar dan kesalahan harus salah.
Terkait hal tersebut siapa sebenarnya sosok pendeta Gilbert Lumoindong?
Sosok Gilbert Emanuel Lumoindong
Gilbert Emanuel Lumoindong merupakan seorang pemimpin atau gembala siding jemaat pada Gereja Bethel Indonesia, Glow Fellowship Centre di Jakata.
Gilbert Emanuel Lumoindong lahir pada tanggal 26 Desember 1966.
Gilbert Emanuel Lumoindong dikenal sebagai umat kristiani Ketika bergabung dalam pelayanan Gospel Overseas (GO) Studio.
Dia bekerja sebagai sebagai host program penyegaran rohani Agama Kristen di salah satu televisi swasta pada tahun 1992 hingga 1997.
Informasi menyebutkan bahwa masa kecil Gilbert Emanuel Lumoindong pernah mengidap suatu penyakit syaraf otak.
Seiring dengan vonis dokter tersebut, orangtua Gilbert pun mulai aktif mendatangi suatu Persekutuan Doa (PD) untuk meminta doa kepada Tuhan.
Tak hanya itu, Gilbert pun sering menghadiri suatu ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang diperuntukkan untuk orang dewasa.
Usaha keluarganya pun membuahkan hasil, pada umur belum genap 10 tahun diketahui Gilbert mengalami kesembuhan dan kemampuan otaknya berkembang secara drastis.
Bahkan Gilbert sering mendapat predikat sebagai juara kelas dan berhasil menyelesaikan pelatihan School of Ministry yang dimiliki oleh Morris Cerullo.
Selain itu, Gilbert pernah mengikuti kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon dan mendapat pujian dan sambutan positif atas khotbahnya yang luar biasa.
Pada tahun 2007, Gilbert memutuskan untuk bekerja sebagai seorang gembala jemaat dan berhasil memimpin lebih dari 8.000 yang tergabung dalam GBI Flow Fellowship Centre.
(TribunManado.co.id)