Human Interest Story
Kisah Penyandang Disabilitas di Minsel Sulawesi Utara yang Jadi Tukang Ojek Demi Biaya Hidup
Kisah Penyandang Disabilitas di Minsel Sulawesi Utara yang Jadi Tukang Ojek Demi Biaya Hidup.
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Deky Otay (65) seorang penyandang disabilitas yang tidak menyerah dengan keadaan keterbatasan fisik yang dialaminya.
Warga kelurahan Ranoyapo lingkungan XIII kecamatan Amurang, Minsel, Sulawesi Utara ini sejak lahir mengalami kelumpuhan.
Meski begitu, ia berusaha untuk tidak menyusahkan orang lain dan berupaya untuk mendapat penghasilan yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kesehariannya saat ini Deky berprofesi sebagai tukang ojek di Amurang.
Saat wawancara bersama Tribun Manado, Minggu (18/9/2022) di Ruang Terbuka Publik Amurang (RTP) Amurang, Deky berkisah, sebelum jalani profesinya ini dirinya pernah bekerja sebagai tenaga honor.
Tepatnya di dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Pemkab Minsel.
"Sekitar lima tahun saya bekerja sebagai tenaga honor di dinas Perkim sebagai cleaning service. Baru berhenti pada bulan Januari 2022 lalu, " ujar Deky.
Dia berhenti karena sudah digantikan dengan tenaga honor yang lebih muda dan memiliki kemampuan yang lebih dari dirinya.
Menyadari ada begitu besar tanggungjawab yang dipikulnya membuat Deky tidak berhenti berjuang mengisi kehidupan.
Dengan modal sepeda motor matic Honda vario, Deky berusaha mengais rejeki dengan menjadi tukang ojek.
"Waktu itu teman-teman memberikan semangat kepada saya untuk jadi tukang ojek karena saya punya sepeda motor, " kata Deky.
Meskipun ada keraguan namun Deky tetap mencoba melakukan apa yang disarankan temannya.
"Saya kemudian melakukan modifikasi sepeda motor matik dengan menambah gandengan buat penumpang. Selain bisa buat penumpang juga bisa buat angkut barang.
Bersyukur motor matic hanya gas dan rem saja tidak pakai kopling. Jadi memudahkan saya untuk mengendarainya, " tutur Deky.
Sebagai tukang ojek, Deky mengaku tidak semua orang mau menerima jasanya.
Ada penumpang yang taku naik ojeknya karena melihat kondisinya.
"Tapi ada juga yang mau menggunakan jasa saya untuk mengantar mereka ke tujuan bahkan sampai ke desa Sapa yang jarak tempuhnya hampir satu jam dan ada juga langganan saya di desa Tangkunei, selain yang di dalam kota, " papar Deky.
Ia bersyukur dengan profesinya saat ini bisa membantu keponakan di mana dia tinggal saat ini.
"Saya sangat bersyukur dalam kondisi seperti ini masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk mencukupi biaya hidup setiap hari dan lebihnya bisa membantu keponakan saya," katanya.
Dia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian bagi orang seperti dirinya. (Isak)
• Ingat Annie Bule Asal Inggris? Dulu Nekat Nikahi Rihan Valuzi Pria Bekasi, Kini Ikut Jualan Soto
• Kecelakaan Maut 13 Kendaraan Tabrakan Beruntun, Diduga Disebabkan Terhalang Asap, 1 Orang Tewas