Bursa Capres
PDIP tak Sebut Anies, PAN, NasDEM, Demokrat Lirik Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Sebelum meletakkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan kesiapannya maju
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini menyebut, biasanya partai politik akan mengusung kadernya sendiri yang telah mengangkat nama partai.
"Karena selayaknya mereka yang berkeringat membangun partai yang biasanya dicalonkan. PDIP lebih melihat rekam jejak, dedikasi, dan kinerja," ujarnya.
Hal ini pun disebut Gilbert bakal jadi ajang pembuktian kinerja Anies selama memimpin Jakarta dalam lima tahun terakhir ini.
"Mungkin ada partai lain yang berminat. Itu akan membuktikan apakah kinerjanya selama jadi gubernur memang layak jadi presiden atau tidak, lewat pilihan rakyat," kata Gilbert.
Sebagai informasi, belakangan Anies memang dikaitkan dengan sejumlah parpol. Bahkan, namanya masuk bursa capres Partai Demokrat, Partai NasDem, PKS, hingga PAN.
Walau demikian, belum ada satu pun parpol yang mendeklarasikan bakal mengusung Anies sebagai capres 2024 mendatang.
Beberapa tokoh politik lainnya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani pun disebut-sebut bakal jadi saingan Anies dalam Pilpres 2024.
PDIP: Semua Orang Bisa Saja Menjadi capres
Menanggapi pernyataan Anies, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitulu menilai, di zaman reformasi saat ini, semua orang bisa saja menjadi capres dan merasa pantas menjadi capres.
Hal itu diungkapkan Adian kepada wartawan usai menghadiri kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang dilakukan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Pandansari, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Ernest Prakasa Mundur Jadi Juri SUCI X Setelah Kritik Gautama
Baca juga: Siapa Sangka, Ini Makna Terselubung Lirik Lagu The Happiest Girl, BLACKPINK
"Problem reformasi semua orang bisa menjadi capres sebelum reformasi capres dan presidennya itu-itu saja. Problem setelah reformasi semua orang bisa menganggap dirinya pantas," kata Adian.
Adian menegaskan, di zaman demokrasi ini hukum tertinggi ada di tangan rakyat.
Sekalipun capres tersebut didukung banyak partai politik, jika rakyat tak memilih maka tidak akan menang.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP itu meyakini pada kedaulatan rakyat.
"Saya lebih percaya kepada kekuatan rakyat itu dan kesadaran kolektif rakyat bagaimana dengan logika rakyat dia akan menentukan siapa yang layak menjadi pemimpinnya," ujarnya.