Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

2 Motif Kuat Dugaan Pembuhan Brigadir J, Simanjuntak: Ada Kaitan dengan Mafia dan Dana-dana Taktis

Nampaknya, Brigadir J mengetahui sebuah rahasia besar yang ditutupi oleh Irjen Ferdy Sambo.

Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado/ Polri TV/ Warta Kota/ Alfian Firmansyah
2 Motif Kuat Dugaan Pembuhan Brigadir J, Simanjuntak: Ada Kaitan dengan Mafia dan Dana-dana Taktis 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta baru kasus pembunuhan Brigadir J.

Brigadir J yang tewas ditembak Bharada E atas perintah Ferdy Sambo membuat publik heboh.

Meski sudah diketahui siap yang menembak Brigadir J.

Namun sampai sekarang belum diketahui motif pembunuhan Brigadir J.

Namun baru-baru ini muncul dugaan motif pembunuhan Brigadir J.

Staf ahli Kapolri bidang Keamanan dan Politik, Muradi, meyakini bahwa kelompok "Kerajaan Sambo" dan "Konsorsium 303", yang terkait dengan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo, di internal Polri memang ada tetapi harus dibuktikan.

"Saya bilang dari awal itu perlu dibuktikan. Kalau saya memahami konteks itu ada. Jadi kalau kita cium, baunya ada. Bentuknya seperti apa, kita enggak bisa," kata Muradi dalam program Back To BDM di Kompas.id, seperti dikutip pada Kamis (15/9/2022).

Bahkan, menurut Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran itu, para pimpinan di Polri pun diyakini mengetahui sepak terjang kelompok "Kerajaan Sambo" atau "Konsorsium 303".

"Artinya bahwa sebenarnya apakah mereka (pimpinan Polri) tahu? Pimpinan saya yakin mereka tahu. Hanya memang selama itu tidak digunakan untuk hal yang sifatnya berlebihan ya," ujar Muradi.

Menurut Muradi, yang menjadikan Sambo dianggap sebagai perwira yang punya pengaruh besar di Polri adalah dia diduga mempunyai akses ekonomi.

Maksud Muradi adalah Sambo dianggap mampu mengelola sumber-sumber pendanaan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan untuk keperluan operasional Polri.

Akan tetapi, menurut Muradi, hal itu tetap harus dibuktikan oleh penyidik, di samping proses hukum dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

"Yang kemudian kerajaan apa, akses judi online segala macam itu bukan tidak mungkin. Artinya kan perlu juga digarap serius," ucap Muradi. 

soal keberadaan kelompok "Konsorsium 303" atau "Kerajaan Sambo" muncul seiring dengan proses penyidikan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Bahkan, beberapa diagram yang menggambarkan tentang hubungan sejumlah polisi yang diduga mengelola uang dari sumber ilegal beredar luas di masyarakat.

Hal itu juga sempat dipertanyakan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum lama ini.

Saat itu Sigit meminta untuk menyelidiki kelompok "Konsorsium 303" yang disebut-sebut terkait dengan sindikat judi online di Tanah Air.

Sambo juga salah satu dar 5 tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Adapun Brigadir J tewas dengan sejumlah luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, 8 Juli 2022.

Di awal pengungkapan kasus, Polri sempat mengatakan bahwa Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E atau Richard Eliezer.

Kemudian, setelah dilakukan penyidikan, ternyata terungkap bahwa skenario baku tembak adalah rekayasa yang dibuat Sambo.

Hasil penyidikan tim khusus Polri mengungkapkan Brigadir J tewas ditembak Bharada Richard atas perintah Ferdy Sambo.

Sejumlah anggota Polri juga diduga terlibat melanggar etik terkait penanganan kasus Brigadir J.

Beberapa di antaranya diputuskan dipecat melalui sidang komisi kode etik profesi (KKEP).

Empat tersangka lain dalam kasus itu adalah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf (asisten rumah tangga sekaligus sopir Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).

Para tersangka dijerat kasus pembunuhan berencana yakni Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat menjalani proses rekonstruksi (kiri). Bharada E mempraktikan detik-detik penembakan Brigadir J dalam rekonstruksi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022) (kanan).
Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat menjalani proses rekonstruksi (kiri). Bharada E mempraktikan detik-detik penembakan Brigadir J dalam rekonstruksi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022) (kanan). (Tribunnews.com/Istimewa)

Diduga Motif Pertama Pembunuhan Brigadir J

Sebelumnya, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap motif pembunuhan Brigadir Yosua terkait dengan kenakalan Ferdy Sambo, mafia dan dana-dana taktis.

"Motif pembunuhan ini adalah ada kaitannya dengan mafia. Mafia ini ada kaitannya dengan dana-dana taktis," ujar Kamaruddin dalam acara Kabar Petang TVOne, Senin (15/8/2022) lalu.

Nampaknya, Brigadir J mengetahui sebuah rahasia besar yang ditutupi oleh Irjen Ferdy Sambo.

Kamaruddin pun menyebut bahwa rekening, laptop, dan gawai Brigadir J dikuasai oleh Ferdy Sambo digunakan untuk transaksi dengan para mafia.

"Empat nomor rekening Yosua ini dikuasai tersangka yaitu dengan cara mengambil bukunya dan mengambil ATMnya (bank BRI, BNI, Mandiri, dan BCA). Demikian juga laptop almarhum dikuasai tersangka, juga gawainya dengan empat nomor. Karena tujuannya untuk memindahkan uang tersebut," ungkapnya.

Seperti diketahui bahwa motif pembunuhan Brigadir J hingga saat ini masih samar-samar. Hal itu karena Polri tidak mau mengungkapnya. Mereka berasalan motif pembunuhan tersebut sangat sensitif, dan dengan sendirinya akan terungkap pada saat persidangan nanti.

Terbaru, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan tim khusus (Timsus) sedang lakukan penelusuran di Magelang, Jawa Tengah untuk mengetahui motif pembunuhan Brigadir J.

Agus menyebut bahwa kejadian di Magelang hanya Allah, Brigadir J, dan Istri Sambo alias Putri Candrawathi yang mengetahuinya. "Yang pasti tahu apa yang terjadi ya Allah SWT, almarhum (Brigadir J) dan Bu PC. Kalaupun Pak FS dan saksi lain seperti Kuat, Riki, Susi dan Ricard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka," ucap Agus kepada wartawan, Senin (15/8/2022) lalu.

Diketahui bahwa sebuah kejadian di Magelang yang menjadi penyulut emosi Ferdy Sambo hingga akhirnya mengabisi Brigadir J di rumah dinasnya, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Motif Kedua Soal Dugaan Perselingkuhan Ferdy Sambo

Dugaan motif kedua, diungkap Kamaruddin Simanjuntak, soal kabar perselingkuhan Ferdy Sambo. Kamaruddin mengklaim bahwa Ferdy Sambo diam-diam menikahi sosok yang dijuluki 'si cantik' tanpa sepengetahuan Putri Candrawathi. Bahkan, Kamaruddin menyebut rohaniawan yang menikahkan Ferdy Sambo dan si cantik harus dicari dan ditangkap.

Kabar perselingkuhan ini memang menjadi salah satu tuduhan dari Kamaruddin yang menyebabkan Ferdy Sambo menjadi dalang pembunuhan Brigadir J.

Menurutnya, Brigadir J membocorkan pernikahan rahasia Ferdy Sambo kepada Putri Candrawathi. "Yosua memberitahu kepada ibunya (soal pernikahan Ferdy Sambo). Karena Ibu Putri itu kan dianggap ibunya," ujar Kamaruddin.

Kamaruddin mengaku mengonfirmasi kebenaran pernikahan Ferdy Sambo dengan perempuan dengan sebutan si cantik ini. "Soal si cantik itu saya konfirmasi ke Kabareskrim, Dirtipidum maupun Dirtipideksus, membenarkan bahwa mereka (Ferdy Sambo dan si Cantik) telah menikah dan dinikahkan oleh rohaniawan," kata Kamaruddin.

Jika memang benar rohaniawan itu menikahkan, ia meminta yang bersangkutan ditangkap. "Makanya saya bilang tangkap rohaniawan itu, kenapa menikahkan polisi perwira yang sudah menikah," kata Kamaruddin.

Kendati demikian, Kamaruddin Simanjuntak mengaku tak tahu siapa sosok perempuan tersebut. "Informasinya, Ferdy Sambo ini telah menikah di luar undang-undang."

Pernikahan Ferdy Sambo dengan si cantik itu secara diam-diam baru diketahui Putri Candrawathi pada 21 Juni 2022. Pernikahan diizinkan lantaran Ferdy Sambo beralasan hubungan rumah tangganya dengan Putri Candrawathi sudah tak harmonis lagi.

"Dikatakan mereka ini sudah lama tidak harmonis sehingga ketidakharmonisan itu dipakai sebagai dalih untuk Ferdy Sambo menikahi yang lain, sehingga rohaniawan mau menikahkan."

Tak Yakin Dipicu Pelecehan Terhadap Putri

Kondisi ini membuat Putri Candrawathi sedih dan sakit saat di Magelang apalagi di sana kembali bertengkar dengan Ferdy Sambo.

Berdasarkan urutan kejadian itu, Kamaruddin meragukan motif pembunuhan karena pelecehan. "Jadi, sangat tidak mungkin dan tidak masuk akal, kalau ini dibilang pelecehan seksual oleh Brigadir J," ujar Kamaruddin.

Sebab katanya bagaimana mungkin seorang korban pelecehan seksual memanggil dan meminta pelakunya berbicara empat mata di kamar. "Jadi tidak masuk akal, dan motif pembunuhan ini, tetap karena Ferdy Sambo ketahuan menikah lagi dengan si cantik oleh istrinya Ibu Putri," kata Kamaruddin.

Diancam Dibunuh setelah Membocorkan

Pada 21 Juni itu pula kata Kamaruddin, Brigadir J diancam dibunuh karena membocorkan informasi itu ke Putri Candrawathi sehingga Brigadir J menelpon kekasihnya Vera Simanjuntak untuk curhat. "Kepada kekasihnya almarhum mengatakan ia akan dibunuh sehingga meminta maaf dan berharap kekasihnya mencari pria lain.

Jadi Brigadir J sudah merasakan dia akan dibunuh sejak 21 Juni, karena ancaman itu sangat kencang dari Ferdy Sambo," kata Kamaruddin.

Kemudian kata Kamaruddin, pada 1 Juli 2022, Putri memanggil adik Brigadir J yakni Reza yang juga merupakan anggota polisi. "Reza ini dikasih uang Rp5 Juta dan dompet merk Pedro, dan dikasih tas serta dijanjikan akan dimutasi dari Yanma Polri ke Polda Jambi," katanya.

Keesokannya kata Kamaruddin, Putri Candrawathi bersama sejumlah pengawal, ajudan dan sopir serta asisten rumah tangganya ke Magelang untuk melihat dua anaknya yang bersekolah di Taruna Nusantara Magelang.

"Pada tanggal 6 Juli, Ferdy Sambo datang ke Magelang, merayakan Ulang Tahun Perkawinan ke 22 dengan Putri Candrawathi. Pascaperayaan terjadi pertengkaran di kamar. Para ajudan tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.

Menurut Kamaruddin masalah pertengkaran tetap sama yakni akibat Ferdy Sambo yang menikah lagi. Putri Candrawathi mengancam akan melaporkan ke atasannya soal bisnis mafia Sambo.

"Karena pertengkaran itu, Ferdy Sambo keesokannya yakni 7 Juli meninggalkan Putri Candrawathi di Magelang. Justru Ferdy Sambo tidak bertanggungjawab, meninggalkan istrinya di Magelang dan ia pulang ke Jakarta untuk merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J," kata Kamaruddin.

Pada tanggal 7 Juli itulah, kata Kamaruddin, Putri Candrawathi memanggil ajudan dan sopir serta ART berbicara empat mata bergantian di kamarnya. "Brigadir J mendapat bagian sekitar 15 menit berbicara empat mata dengan Putri," katanya.

Lalu keesokan harinya kata Kamaruddin pada 8 Juli mereka kembali ke Jakarta dan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran, Brigadir J dihabisi oleh Ferdy Sambo. "Jadi permasalahannya ada di Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi akibat adanya si cantik itu,"pungkasnya.

(*/tribun-medan.com/kompas.com/tribunnews.com)

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SOAL Ferdy Sambo Nikahi Si 'Cantik', Kamaruddin Simanjuntak Mengaku telah Konfirmasi Petinggi Polri

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Staf Ahli Kapolri soal "Kerajaan Sambo" dan "Konsorsium 303": Kalau Kita Cium, Baunya Ada"

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved