Manado Sulawesi Utara
Wali Kota Manado Andrei Angouw Dialog dengan Petugas Sampah di SPA Tikala
Wali Kota Manado terus menyempurnakan sistem SPA. Ia mengunjungi beberapa SPA akhir-akhir ini dan berdialog dengan petugas sampah.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wali Kota Manado, Andrei Angouw, terus mengontrol stasiun peralihan antara (SPA) di Manado, Sulawesi Utara.
Rabu (14/9/2022), Andrei Angouw mengunjungi lokasi SPA di Kecamatan Tikala, Manado.
Di lokasi tersebut, Andrei Angouw banyak mengamati dan berdialog dengan petugas sampah.
Andrei Angouw bertanya tentang semua hal menyangkut SPA.
Dirinya hendak mengetahui seluk-beluk sistem SPA, apa kelemahan, dan solusinya.
Beberapa waktu lalu dalam pembahasan APBD Perubahan, anggota DPRD Manado, Royke Anter, sempat menyinggung masih banyaknya sampah yang tidak diangkut, padahal SPA sudah hadir.
Tujuan adanya SPA adalah supaya sampah segera diangkut.
Seperti diketahui, Pemkot Manado membuat kebijakan baru dalam menangani sampah di Manado bernama SPA.
Masalah terkini sampah di Manado adalah banyaknya sampah yang terlantar karena terlambat diangkut.
SPA diklaim dapat mengatasi hal ini.
Baca juga: Polisi Manado Limpahkan 1 Kasus Solar Ilegal ke Kejaksaan
Baca juga: Ternyata Pacar Nekat Mutilasi Siswi SMA di Bantaeng karena Hal Ini, Berikut Fakta-faktanya
Sampah dari motor sampah langsung diangkut ke truk di SPA, sehingga tak ada sampah yang terlantar.
Beberapa waktu lalu, Andrei Angouw juga meninjau pengumpulan sampah di SPA Kecamatan Malalayang.
Andrei Angouw menuturkan konsep SPA membuat truk dan motor sampah tidak harus berlama-lama.
"Agar supaya tidak menjadi pemandangan yang kurang menarik karena seolah-olah sampah terbiarkan di pinggir jalan," katanya.
Ia menuturkan, analisis lapangan memperkirakan bahwa di setiap SPA terdapat kurang lebih lima kendaraan motor sampah.

Menurut dia, pengaturan jam juga sangat penting ketika bertemu di SPA baik oleh motor sampah maupun truk pengangkut sampah.
"Rute, jalur dan alur motor sampah harus diketahui supaya alur ini menjadi kebiasaan setiap hari bahwa proses pengumpulan sampah akan terintegrasi lewat sistem yang sudah dibuat dan dibiasakan," urai Andrei Angouw.
Bagi Andrei Angouw hal ini harus dievaluasi setiap hari agar formatnya menjadi jelas untuk dijadikan patokañ pengumpulan sampah setiap hari.
"Harus diatur, jam berapa truk masuk, jam berapa motor sampah kumpul atau bawa sampah di SPA. SPÀ ini tidak harus paten tempatnya sehingga titiknya fleksibel bisa bergeser sesuai dengan volume sampah yang tersedia di setiap lokasi yang saja berbeda-beda," tambah dia.
Camat Malalayang Royke Kalalo mengatakan, ada empat SPA di Malalayang.
Baca juga: Nasib Pilu Nathalie Holscher, Kini Sedih Ferdi Anak Sule Tak Lagi Menghubungi: Tiba-tiba Berubah
Baca juga: Tingkatkan SDM, Pemkab Bolsel Sulawesi Utara Jalin Kerja Sama dengan Universitas Maranatha Bandung
"Rencananya akan ditambah satu lagi," kata dia.
Ia mengatakan, cara SPA ini sangat efektif menanggulangi sampah terlantar karena belum diangkut.
Dirinya akan memacu ketua lingkungan untuk segera menyesuaikan pola baru tersebut.(*)