Siapa Sangka, Ini Tips Hindari Fenomena Productive Procrastination Menurut Ditjen Dikti

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa sangka, ini tips hindari fenomena productive procrastination menurut Ditjen Dikti

Fenomena productive procrastination mulai melanda anak muda dan beberapa generasi diatasnya saat ini.

Productive procrastination bisa kita artikan sebagai aktivitas yang bermanfaat dengan tujuan menunda mengerjakan tugas atau aktivitas lain yang lebih penting.

Jangan sampai kita salah mennetukan prioritas.

Pentingnya kita untuk bisa multitasking  juga time management atau mengatur waktu.

Jika tidak pintar mengatur waktu, tugas-tugas tersebut tentu tidak akan bisa selesai tepat waktu. 

Kondisi tugas yang membludak ini akan membawa kesulitan bagi mahasiswa atau pekrja kantoran yang berkepribadian suka menunda-nunda mengerjakan sesuatu. Kebiasaan ini ternyata juga biasa disebut dengan istilah procrastination.

Melansir dari akun Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek), Selasa (7/9/2021), procrastination adalah kebiasaan menunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya dilakukan.

Apa itu procrastination?

Menunda sesuatu dapat menjadi masalah karena pekerjaan menjadi berisiko tidak selesai tepat waktu.

Terjadinya procrastination berkaitan dengan kesulitan dalam mengatur waktu. Pada umumnya, orang-orang mengalami kesulitan berhadapan dengan deadline, kekonsistenan ataupun memprediksi ketepatan selesainya pekerjaan.

Hal ini menyebabkan penundaan suatu pekerjaan. Dalam hal ini, pelaku procrastination seringkali tidak mengantisipasi konsekuensi yang dapat terjadi dari kebiasaan menunda pekerjaan atau menyelesaikan suatu tugas tersebut.

Tips agar tidak menunda-nunda pekerjaan

Agar tidak menjadi pribadi yang selalu menunda-nunda menyelesaikan pekerjaan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan.

1. Pahami situasi dan kondisi diri dalam pengerjaan tugas.