Segini Gaji TKW di Malaysia, Cukup Menggiurkan, Pantas Banyak yang Betah
Seorang TKW bernama Nila Sari pun membongkar besaran gaji yang ia terima setiap tanggal 20 itu.
"Kalian bisa liat gaji aku, RM 3.095,40 atau kalau dirupiahin ini Rp10.300.000 kira-kira lah, kalau gaada potongan guys gaji aku bisa Rp 11 juta lebih lah," ungkap Nila.
Tak bermaksud pamer, video itu dibuatnya untuk berbagai informasi bagi orang yang berminat mengikuti jejaknya menjadi TKW.
"Aku gaada maksud riya atau pamer ya guys aku hanya ingin berbagai informasi dan pengetahuan seputar gaji TKW di Malaysia," tambahnya.
Dijelaskan Nila bahwa gaji pokoknya itu hanya sekitar Rp 5 jutaan, namun pendapatannya itu bertambah karena dirinya rajin lembur.
Ia juga menjelaskan bahwa gajinya itu adalah hasil dari 5 tahun bekerja, jika masih baru maka pendapatannya berbeda lagi.
"Jadi gaji basic aku RM 1600, itu karna aku udah lama ya udah 5 tahun kalo yang baru itu RM 1.200," jelas Nila.
"Sekarang aku mau ngejelasin overtime atau lemburan aku ada 4 dalam satu bulan," ungkapnya kemudian.
Nila mengatakan di tempatnya bekerja, dirinya hanya boleh masuk 4 hari, sisanya libur.
Tapi dalam satu bulan bisa mengambil lembur sebanyak 4 kali, lumayan, bisa menambah penghasilan Nila.
Uang lemburnya bahkan bisa lebih banyak dari gaji pokok.
"Jadi kita kerja 4 hari dalam seminggu 3 hari libur, kalau mau ada lemburan ambil satu hari aja karena PT aku gaboleh lebihin pekerja kerja selama 60 jam, jadi satu minggu dibolehin kerja 5 hari saja guys," jelasnya.
"Jadi total dari overtime dan gaji basic aku RM 2316,16," ungkap Nila kemudian.
Selain dari uang lemburan, ada juga uang cuti, uang kerja malam, uang kerja pagi, dan juga insentif.
"Nah selanjutnya adalah cuti tahunan aku dalam setahun, nah dalam setahun aku dikasih 14 hari ya nah aku baru gunain 2 hari itu dibayar ya guys," katanya.
"Kalau kerja malam juga ada tambahan RM 8 kalau kerja pagi tambahannya RM 5, sedangkan insentfinya 40," tambahnya kemudian.
Nah seluruh gajinya itu kemudian dipotong sebanyak RM 217 untuk kebutuhan asuransi, akomondasi dan kesehatan. (Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com