Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ketua DPRD Tak Hafal Pancasila

Mengejutkan Ketua DPRD Tak Hafal Pancasila, Kini Pilih Mengundurkan Diri, Merasa Tidak Pantas

Diketahui Ketua DPRD Lumajang mengundurkan diri buntut dari tragedi salah mengucapkan Pancasila saat menemui massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam

Editor: Tesalonika Geatri
Kolase Kemenko PMK/SURYA.co.id/Tony Hermawan
Lima butir Pancasila dan Anang Ahmad Syaifuddin. Imbas tak hafal butir Pancasila saat menemui massa demonstrasi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pekan lalu, Anang pun memilih mundur dari jabatan sebagai Ketua DPRD Lumajang per hari ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Akhirnya terungkap Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Anang Ahmad Syaifuddin memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran tersebut pada Senin (12/9/2022).

Diketahui Ketua DPRD Lumajang mengundurkan diri buntut dari tragedi salah mengucapkan Pancasila saat menemui massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Rabu (7/9/2022).

Anang Ahmad Syaifuddin menyampaikan pengunduran dirinya saat memimpin rapat paripurna DPRD dengan agenda pembahasan Raperda Perubahan APBD periode Anggaran 2022.

Pengunduran diri itu disampaikan di hadapan 36 anggota dewan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Lumajang.

Anang Akhmad, ketua DPRD Lumajang yang tak hafal Pancasila
Anang Akhmad, ketua DPRD Lumajang yang tak hafal Pancasila ((via TribunSumsel.com, Instagram))

"Dalam paripurna DPRD ini, dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari Ketua DPRD Kabupaten Lumajang," ujarnya saat membuka sidang paripurna DPRD, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Selengkapnya, berikut pengakuan Ketua DPRD Lumajang yang mengundurkan diri:

1. Bentuk Kecintaannya pada Pancasila

Anang Ahmad Syaifuddin menjelaskan alasan dirinya mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD Lumajang setelah salah mengucapkan lima butir Pancasila.

Ia mengaku pengunduran diri sebagai Ketua DPRD Lumajang merupakan bentuk kecintaannya kepada Pancasila.

"Itu adalah bentuk kecintaan saya kepada PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan semua produk hukum di negara ini. Saya pikir saya tidak mau beradu logika," ungkapnya setelah rapat paripurna di DPRD Lumajang, Senin, dilansir Kompas.com.

2. Sebut Tidak Pantas

Menurut Anang, tidak hafal Pancasila merupakan hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang Ketua DPRD.

"Bagi saya, mungkin tidak salah orang tidak hafal Pancasila, tapi ini tidak pantas dilakukan oleh seorang Ketua DPRD Kabupaten Lumajang," terangnya.

3. Beri Pesan untuk Mahasiswa

Anang Ahmad Syaifuddin berujar, tindakan mundur dari jabatan Ketua DPRD merupakan keputusan final yang ia ambil.

Ketua DPRD Lumajang ini lalu memberi pesan kepada mahasiswa.

Anang Akhmad Syaifuddin, Ketua DPRD Lumajang viral tak hafal Pancasila
Anang Akhmad Syaifuddin, Ketua DPRD Lumajang viral tak hafal Pancasila (Instagram)

"Untuk mahasiswa tetaplah jadi alarm Indonesia. Tetaplah jadi pengingat kami semua," ujarnya, Senin, dikutip dari TribunJatim.com.

4. Minta Maaf pada Masyarakat dan Anggota DPRD

Anang Ahmad Syaifuddin juga menyampaikan permintaan maaf pada masyarakat dan anggota DPRD Lumajang.

Sebab, dirinya merasa tidak hafal Pancasila merupakan hal yang tidak pantas.

"Saya minta maaf ke seluruh masyarakat dan anggota DPRD Lumajang, Pemerintah, atas insiden tidak hafalnya saya melafalkan Pancasila."

"Apapun keadaan saya, saya merasa itu tidak pantas dilakukan atau terjadi pada ketua DPRD di mana pun atau siapa pun itu," ungkapnya, Senin, seperti diberitakan Surya.co.id.

5. Jaga Marwah DPRD Lumajang

Ia pun menegaskan, keputusan tersebut diambil tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

"Saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari Ketua DPRD Kabupaten Lumajang."

"Ini untuk menjaga marwah DPRD Lumajang, untuk menjaga dan menjadikan pembelajaran siapa pun pemimpin di negeri ini," tuturnya.

Sebelumnya, massa menggeruduk gedung DPRD hingga masuk ke ruang sidang paripurna untuk menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Saat itu, mahasiswa meminta Anang membaca Pancasila di depan massa.

Ketika menyebutkan sila keempat, Anang salah mengucapkannya hingga dua kali kesempatan.

Aksi Anang membaca Pancasila itu direkam dan diunggah ke media sosial.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Brigjen Hendra Kurniawan Akan Jalani Sidang Kode Etik , Imbas Kasus Ferdy Sambo

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Ayah Brigadir J Pilih Hindari Berita Tentang Anaknya, Ternyata Karena Ini


Artikel ini telah tayang di: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved