Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minahasa Sulawesi Utara

Sebanyak 33.953 Keluarga di Minahasa Sulawesi Utara Risiko Kekurangan Gizi

Sebanyak 33.953 Keluarga di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara Risiko Kekurangan Gizi.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Mejer Lumantow
Pemerintah Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi penanganan dan pencegahan Stunting. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Minahasa saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi penanganan dan pencegahan Stunting. 

Pasalnya, Resiko stunting atau warga yang memiliki kekurangan gizi di Kabupaten Minahasa sangat ternyata cukup memprihatinkan. 

Berdasarkan data dari BKKBN tahun 2022 di Minahasa terdapat 33.953 keluarga yang berisiko stunting.

Hal itu disampaikan Bupati Minahasa, Dr Ir Royke Octavian Roring MSi saat membuka kegiatan penyuluhan program Keluarga Berencana (KB), sebagai upaya pencegahan Stunting di Kecamatan Kawangkoan Utara, Senin (12/09/22).

Dikatakan ROR, semua keluarga yang berisiko stunting ini akan menjadi sasaran intervensi. 

"Ini tentu menjadi perhatian serius, sehingga dikemudian hari tidak akan lahir bayi stunting yang akan memberikan dampak negatif pada kualitas sumber daya manusia di masa depan," jelas Bupati Royke Roring. 

Untuk itu, kata dia, penyuluhan stunting sangat penting. Karena akan memberikan pemahaman tentang hal-hal yang langsung bersentuhan dengan kehidupan manusia, baik secara individu dan keluarga. 

"Hal ini sebagai upaya dalam membentuk keluarga yang berkualitas, sehingga pada gilirannya akan menghasilkan sumber daya manusia kompetitif dan handal," terang Bupati Roring

Di samping itu, pada kegiatan tersebut, setiap peserta dibekali dengan hal-hal yang berhubungan dengan stunting, sehingga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam hal penanganan keluarga yang berisiko stunting di Kabupaten Minahasa.

"Melalui program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana). Program ini berfokus menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan," papar Bupati

Selain itu, program ini mengarahkan bagaimana keluarga mempunyai rencana guna mewujudkan keluarga yang berkualitas sebagai modal pembangunan. 

"Di tahun 2022 ini, program pembangunan keluarga, kependudukan berencana, menjadi lebih bermakna lagi karena diharapkan dapat mendudukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dengan cara koordinasi, sinergitas dan sinkronisasi dengan berbagai instasi terkait," jelas Bupati.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB,  Syultje Panambunan SE MAP menyampaikan tujuan program ini, adalah sebagai upaya pencegahan stunting.

"Program ini juga sebagai upaya pembangunan dan penguatan keluarga demi menuju terwujudnya keluarga sejahtera," tandas Panambunan.

Hadir dalam kegiatam tersebut, Camat Kawangkoan Utara, Fabian Mendur SPt MM, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Johnny Tendean AP MAP, Kapolsek Kawangkoan, AKP Edi Suyatno, Para Hukum Tua, Tokoh Agama.

Tokoh Masyarakat se-Kecamatan Kawangkoan Utara dan peserta kegiatan. (Mjr)

Dua Laga ke Depan Tanpa Rafael Leao Jadi Ujian AC Milan, Stefano Pioli Ungkap Strategi Alternatif

Lupakan Persipura, Sulut United Fokus Jamu Persiba Akhir Pekan ini

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved